Gorontalopost.id – Belum sepekan terjadi peristiwa gantung diri dengan korban wanita di wilayah Kabupaten Gorontalo, kini masyarakat Kota Gorontalo, tepatnya di Jalan Kancil, Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, dibuat geger dengan penemuan jenazah perempuan yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.
Peristiwa gantung diri tersebut terjadi Senin (12/5) sekitar Pukul 09.00 Wita. Di mana yang pertama kali menemukan adalah suami korban. Pada saat itu, suami korban mendengarkan suara tangisan anaknya dan bergegas menuju ke kamar. Ketika tiba di kamar, sang suami kaget melihat istrinya sudah dalam posisi meninggal dunia dengan kondisi tergantung menggunakan tali ayunan anaknya. Peristiwa itu pun langsung dilaporkan kepada pihak Polsek Kota Barat dan Polresta Gorontalo, sehingga beberapa menit kemudian tim gabungan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Kota Barat, Iptu Eldo Rawung,S.H mengatakan, perempuan yang gantung diri itu, adalah NLA (21), karyawan salah satu minimarket, merupakan warga Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat.
“Kami langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi serta membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar. Dari hasil visum luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Yang bersangkutan pula telah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan, karena dari pihak keluarga korban sendiri, menolak untuk dilakukan autopsy,” ungkapnya.
Motif yang didapati, kata dia, diduga NLA nekat mengakhiri hidupnya karena telah menjadi korban penipuan. Jadi, diduga korban telah mengirim atau mentransfer uang sebesar Rp 3,2 juta kepada seseorang yang tidak dikenal, dengan iming-iming akan mendapatkan pinjaman Rp 15 juta. Namun ternyata setelah dikirim, uang pinjaman tersebut tidak kunjung terealisasi.
“Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait penipuan online yang dialami oleh korban, dengan melakukan pengecekan penerima uang serta nomor yang menghubungi korban dan mengaku admin pinjaman online tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana,S.I.K,M.H melalui Kasat Reskrim, Kompol Leonardo Widharta,S.I.K menyampaikan, peristiwa seperti ini diharapkan agar tidak terjadi lagi kedepannya. Bagi masyarakat yang merasa tertipu atau menjadi korban penipuan secara online atau kasus apapun itu, kiranya tidak mengakhiri hidup seperti ini. Silahkan mendatangi pihak Kepolisian, agar bisa dilakukan pengungkapan dan ditindaklanjuti.
“Peristiwa ini akan kami dalami. Sudah banyak peristiwa penipuan online telah terungkap. Oleh karena itu, kami berharap agar masyarakat tidak mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Silahkan datang berkonsultasi dan berkomunikasi, baik itu dengan personel Polresta Gorontalo dan Polsek jajaran, maupun dengan pihak keluarga, sehingga akan ada solusi dari sebuah masalah,” pungkasnya.
Berita dugaan bunuh diri yang tersaji di-atas, tidak ditujukan untuk meginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang mengalami gejala depresi, dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan bunuh diri, agar segera berkonsultasi ke pihak-pihak terkait yang dapat membantu, seperti psikiater, psikolog, atau pun klinik kesehatan. (kif)











Discussion about this post