Gorontalopost.id – Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Gorontalo menggelar aksi di halaman Kantor Walikota Gorontalo, Selasa (16/5/2023)
Berdasarkan pantauan Gorontalopost, aksi tersebut dimulai sekitar pukul 14.00, dengan tuntutan terkait beberapa pembangunan infrastruktur di Kota Gorontalo yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Masa aksi tersebut meminta agar Walikota Gorontalo, Marten Taha, mencopot Kepala Dinas PUPR Kota Gorontalo dan orang-orang yang terlibat dalam pembangunan, karena dinilai tidak ada kejelasan terkait proyek yang menggunakan dana PEN ini.
“Ini sudah kali ke lima HMI datang dihadapan pemerintah dan jujur kami sudah muak dengan pemerintah yang sampai sekarang ini tidak ada kejelasan,” ungkap salah satu orator aksi.
Adrian Latif selaku Koordinator Lapangan, mengatakan dirinya bersama masa aksi yang lain telah melakukan identifikasi jenis usaha dan keuntungan yang diperoleh pelaku UMKM di sekitar proyek pembangunan di Jalan Nani Wartabone (Eks Jalan Panjaitan), dan hasilnya ternyata banyak sekali masyarakat yang terdampak mengalami kerugian.
“Proyek yang tidak selesai ini menyebabkan kemacetan lalu lintas karena hak pengguna jalan dipakai untuk parkir liar. Sehingga masyarakat akan terganggu dan pelanggan juga akan kesulitan mengakses bisnis dari pelaku UMKM yang ada disitu,” ungkap Adrian Latif.
Adrian juga menegaskan agar pihak terkait tidak saling membela diri, namun harus berbicara fakta dan data yang ada di lapangan.
“Tolong untuk pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan agar bertanggung jawab! Pembangunan menjadi kacau, ekonomi hancur dan masyarakat pun sengsara,” tutup Adrian Latif.
Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid menerima langsung dan menanggapi tuntutan dari masa aksi.
Sekda Ismail Madjid menjelaskan hingga saat ini pemerintah terus berupaya dan mendesak pihak PUPR untuk mengacu kontraktor agar segera menyelesaikan proyek tersebut.
“Kami pemerintah sering melakukan rapat untuk mengevaluasi kinerja dari kontraktor dan sampai saat ini masih terus berupaya agar kontraktor segera menyelesaikan proyek ini,” pungkas Ismail Madjid.
Ia juga memastikan akan menyampaikan semua aspirasi dari HMI kepada Walikota Gorontalo Marten Taha dan akan ditindaklanjuti.
Sementara itu, Yusrin merupakan salah satu pelaku UMKM ikut serta melihat aksi dari mahasiswa HMI cabang Gorontalo di halaman depan Kantor Walikota Gorontalo tersebut.
Yusrin mengaku bahwa ia bersyukur karena sudah ada yang berani menyampaikan keluhan-keluhan mereka selaku pelaku UMKM dihadapan pemerintah.
“Alhamdulillah, setelah sekian lama menunggu akhirnya sekarang keluhan saya disampaikan. Saya hanya rakyat biasa yang tidak punya apa-apa, semoga pemerintah segera menindaklanjuti aspirasi ini,” ungkap Yusrin.
Bahkan menjelang magrib, masa aksi masih terpantau menyampaikan tuntutannya. Sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP pun terus melakukan penjagaan untuk memantau aksi demo agar berakhir dengan aman dan tertib.(mg14)












Discussion about this post