Gorontalopost.id – Setelah melalui rangkaian pelantikan, serah terima jabatan termasuk prosesi adat. Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Senin (15/5) kemarin, resmi memulai aktivitasnya sebagai orang nomor satu di Provinsi Gorontalo. Ismail mengaku terharu dan memiliki tanggungjawab besar dalam menjalankan amanah sebagai Gubernur Gorontalo.
TANGGUNGJAWAB Besar itu, salah satunya adalah prosesi adat yang harus ia lewati sebelum mengemban amanah publik di bumi serambi madinah. Sebagai putra Gorontalo yang menjunjung tinggi adat dan budaya masyarakat Gorontalo, Ia menyebut sumpah adat yang diberikan saat proses adat dilakukan, menjadi beban berat yang harus dia jalankan selama mengemban anamah Pj Gubernur Gorontalo. Bahkan, ia sempat menetes air mata karena empat unsur bumi berupa air, tanah, api dan angin di Gorontalo menjadi milik dan “kuasanya”. Diakhiri dengan pesan “tapi jangan berbuat sesuka hati”. “Saya sudah sering menghadiri prosesi adat (saat masih bertugas di Gorontalo). Kemarin saya mengikuti proses adat menetes air mata karena disumpah. Bebannya berat, tanggungjawabnya berat,” kata Ismail Pakaya, saat memberikan sambutan pada serah terima jabatan Penjabat Gubernur di Aula Rudis Gubernur, Senin (15/5).
Ia menilai beban ini tidak bisa hanya dijalan oleh dirinya sendiri atau para bupati dan wali kota. Butuh koordinasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingban agar tugas dan tanggungjawab pemerintah bisa berjalan dengan baik. “Kita sesama Aparatur Negeri Sipil tentu punya tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi yang diemban. Tugas saya mengkoordinir bapak ibu satuan kerja dalam melaksanakan tugas tugas,” pesannya.
Pelaksanaan serah terima jabatan berlangsung penuh keakraban. Penjabat baru dan lama saling mengungkapkan dukungan satu sama lain.
Zalah satu yang menarik tepuk tangan undangan yakni sikap ramah Ismail Pakaya saat pendahulunya memohon izin untuk tinggal di Gorontalo hingga Kamis besok untuk berpamitan. “Jangankan sampai hari Kamis, sampai setahun pun saya masih suka Pak Hamka di sini supaya ada yang kasih masukan kepada saya,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Ismail Pakaya, juga menekankan, jika dirinya menginginkan agar mendekatkan pelayanan pemerintah provinsi hingga ke desa – desa. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat berkolaborasi dengan Pemda setempat.
“Pesan penting pak Mendagri saat pelantikan adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jadi harus kita sepakati bersama dengan teman-teman OPD sebagai pelayan masyarakat, pelayanan kita harus sampai kepada masyarakat yang ada di desa desa,” kata Ismail. Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik, Kemenaker RI ini mencontohkan ada dua Kabupaten di Gorontalo yang punya program ke desa desa yaitu Pohuwato dan Gorontalo Utara. Dua daerah itu akan menjadi lokus penerapatan kebijakan tersebut.
“Kita ini bertugas untuk menerima aspirasi dari masyarakat, yang selanjutnya untuk kita laksanakan. Saya dengar di Pohuwato dan Gorontalo Utara sedang ada program turun ke desa – desa. Kepada bapak ibu bupati saya mohon izin, kita sama sama akan melakukan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Untuk memaksimalkan kinerja pertamanya sebagai Penjagub Gorontalo, Ismail mengajak seluruh pimpinan OPD untuk tidak dulu melakukan perjalanan dinas ke luar daerah selama dua minggu kedepan. Ia mengajak seluruh jajaran Pemprov untuk duduk bersama melakukan konsolidasi terkait semua urusan pelayanan pada masyarakat. (troo/*)











Discussion about this post