Gorontalopost.id – Menjadi salah satu penyelenggara sistem penyediaan air minum (SPAM), Pemerintah Kota Gorontalo diundang menjadi peserta kegiatan OzWater’23 di Australia, yang diselenggarakan Australian Water Association (AWA), pekan lalu. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang memperkuat kemitraan pemerintah Austral ia dengan Indonesia di bidang sumber daya air (SDA).
Kepala Bappeda Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen, yang juga Ketua Dewan Pengawas Perumda Muara Tirta Kota Gorontalo menjelaskan, rombongan Pemkot dipimpin langsung Wali Kota Marten Taha. Kehadiran Marten Taha dalam kapasitasnya sebagai kuasa pemilik modal di PDAM Muara Tirta sekaligus penasehat dewan pengawas air minum, Dewas Perusahaan Daerah Air Minum seIndonesia.
“Dari pemerintah pusat ada direktur KPM dari Kementerian PUPR,” tambahnya.
Meydi menjelaskan, kegiatan OzWater’ 23 berisi kegiatan lokakarya, diskusi panel dan presentasi para pekerja dan tenaga ahli yang bergerak di bidang air. Mempaparkan keunggulan jaringan air.
“Ini menjadi tema 2023 united by water. Menghubungkan semua pelaku-pelaku air minum dan air bersih di seluruh Dunia. Khususnya dalam mendukung aspek pembangunan pertumbuhan ekonomi dan ekosistem yang sehat untuk kehidupan manusia,” ungkapnya.
Lebih jauh Meydi menjelaskan, kegiatan ini sejatinya memperkuat program Australia-Indonesia dalam kemitraan utilitas. Juga membantu meningkatkan water utility improvement program yang telah disosialisasikan sejak 2019 oleh Australia-Indonesia. Yang bertujuan memfasilitasi kemitraan yang mengarah pada kesetaraan.
“Bagi Indonesia dan pemerintah Kota Gorontalo, kegiatan ini juga akan mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goalds. Dimana di Kota Gorontalo juga menjalankan program tersebut mengangkat tentang air bersih dan sanitasi,” urai Meydi.
Pada sesi bisnis meeting di forum itu, sambung Meydi, membahas hibah Australia yang pernah dikucurkan ke Gorontalo pada tahun 2020. Yakni sekitar 2.000 sambungan rumah water hibah dengan dana Rp 3 juta setiap rumah.
“Nah ini yang ditindaklanjuti pada tim bisnis meeting yang difasilitasi oleh Australia yang pelaksanaannya dilakukan di Universitas Teknologi Sydney,” ujarnya.
Kunjungan ke Universitas Teknologi Sydney dipimpin langsung Wali Kota Marten Taha. Meydi mengaku pemerintah kota sangat tertarik dengan pekerjaan peningkatan air bersih yang telah dilakukan dua tahun terakhir. “Pak Wali Kota konsen untuk melihat bagaimana pengembangannya melalui kerjasamaa yang nantinya akan dilaksanakan,” paparnya.
Saat berada di Australia, Wali Kota Marten Taha juga bertemu Konsulat Jenderal Indonesia membicarakan langkah-langkah tindak lanjut untuk perkembangan kerjasama sistem di Indonesia. Utamanya terkait kerjasama bidang air minum.
“Karena di Sydney ada kurang lebih 67 perusahaan yang bergerak di bidang air dan melakukan pameran di beberapa lokasi di Sidney Convention Center,” pungkas Meydi. (rilis)
Comment