Gorontalopost.id – Pasca lebaran Idul Fitri, ada tradisi unik yang selalu di gelar oleh masyarakat keturunan Jawa Tondano yang ada di Gorontalo yaitu tradisi lebaran ketupat.
Seiring berjalannya waktu tradisi lebaran ketupat yang dirayakan satu pekan setelah Idul Fitri ini, perlahan mulai diadopsi oleh warga sekitar sehingga kini banyak masyarakat di Gorontalo turut merayakannya, tak lagi hanya terpusat di kampung jawa (Kabupaten Gorontalo), tapi menyebar hampir di semua daerah di Gorontalo.
Seperti halnya Semarak Ketupat di Kampung Bahari, di Pantai Olalo, kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo juga berlangsung meriah. (29/4)
Ketua Panitia Pelaksana Junaidi yang akrab di sapa juna mengatakan bahwa pada kegiatan Gebyar Ketupat Bahari tahun ini banyak menyugukan berbagai lomba dan lebih fokus ke perairan. Salah satu lomba yang yang menarik perhatian masyarakat yaitu lomba pawai perahu hias yang kurang lebih di ikuti oleh 50 perahu hias oleh nelayan.
“Untuk lomba, kita lebih fokuskan ke perairan, yaitu perahu hias (tujuannya menarik perhatian masyarakat), terus lomba utamanya itu racing bahari (lomba balap perahu) sama panjat pisang dan tarik tambang di air” jabarnya.
Selain sudah menjadi tradisi masyarakat Ololalo, Gebyar Ketupat Bahari ini sudah menjadi agenda tahunan dari tahun 2000 silam. “Tradisi ini dimulai dari tahun 2000 yang di mulai dari kegiatan-kegiatan kecil saja dan kalo ini merupakan kegiatan gebyar ketupat bahari yang ke 23” kata juna.
Seluruh rangkaian kegiatan acara ini akan berlangsung sampai malam hari sekaligus dengan penyerahan hadiah. Menariknya lagi, Juna menambahkan untuk total hadiah lomba dalam kegiatan ini bernilai puluhan juta. “Kami menyiapkan hadiah dengan total 20 juta rupiah untuk kegiatan ini, “ungkap Juna. (mg20)
Comment