Gorontalopost.id – Peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler (PPRA) LXV Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) menjadikan Gorontalo sebagai daerah tujuan studi. Rombongan PPRA LXV Lemhanas Ri itu diterima langsung Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, Senin (27/3).
Pj Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, menyambut baik kunjungan peserta PPRA Lemhanas ke Gorontalo. Kata dia, kunjungan tersebut memberikan motivasi dan pencerahan bagi jajaranya dalam mengelola tata pemerintahan. “Sehingga menjadi acuan dalam mengakselerasi berbagai kebijakan program pembangunan,” kata Hamka.
Dalam sambutannya Hamka juga memaparkan kondisi strategis Provinsi Gorontalo hingga capaian prestasi yang berhasil diperoleh pada beberapa tahun terakhir. Beberapa program kerja unggulan juga turut dipaparkan Hamka dalam kesempatan tersebut.
Peserta SSDN PPRA LXV Lemhanas RI mengkaji program Pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai studi strategi. Beberapa pertanyaan dilontarkan mulai dari kesiapan sambut Ibu Kota Negara, teknologi informasi, sosial budaya, hingga permasalahan hukum dan HAM.
Penjabat Gubernur Hamka Hendra Noer yang memimpin diskusi dalam pertemuan itu mengutarakan sebagai salah satu provinsi terdekat, Gorontalo siap menunjang IKN di Kalimantan Timur. Salah satunya pada infrastruktur transportasi dengan pembangunan Bandara Pohuwato yang diupayakan akan selesai tahun 2023 ini.
“Sekarang bandara di Pohuwato itu sedang dibangun, kalau pembangunannya sudah selesai, jarak ke IKN hanya memakan waktu sekitar 55 menit. Pembangunan bandara sedang kita kejar saat ini dikejar, yang target awalnya 2024 kita upayakan 2023 sudah selesai,” kata Hamka.
Untuk teknologi informasi sendiri di Provinsi Gorontalo telah dimaksimalkan dengan menciptakan inovasi dan memfasilitasi teknologi tepat guna. Hal ini menunjang layanan publik digital sehingga terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparansi dan akuntabel serta membantu kesejahteraan masyarakat khususnya pada pertanian.
“Pada pertanian kami punya Brigade Alsintan. Kami ada melaksanakan beberapa layanan publik digital, ada digital farming yang dikelola Dinas Pertanian, dan masih banyak lagi,” sebut Kepala Bappeda Sofyan Ibrahim menanggapi.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan mengenai permasalahan sosial budaya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Budiyanto Sidiki, mengatakan, kearifan lokal Gorontalo yang dikenal sebagai Serambi Madinah menjadikan kerukunan dan toleransi sangat baik antara umat beragama maupun sesama muslim. Hal ini yg menjadi penyumbang ketahanan sosial budaya di Provinsi Gorontalo.
“Kami fokus pada budaya kerja berakhlak, kaitannya pada 7 kompetensi yang sudah ditetapkan oleh presiden. Tetapi dalam konteks budaya kearifan Gorontalo dikenal sebagai Serambi Madinah yang falsafahnya adat bersendikan sara’, sara’ bersendikan kitabullah. Dengan begitu Alhamdulillah di sini kerukunan dan toleransi sangat baik, baik antara umat beragama maupun sesama muslim,” jelas Budi.
Rombongan SSDN PPRA LXV Lemhanas RI pada kesempatan itu dipimpin langsung oleh Tenaga Ahli Pengajar Bidang II Pengtek Marsekal Muda TNI Tri Bowo Budi Santoso. Hadir pula Sekretaris Utama, Komjen Pol. Purwadi Arianto mewakili Gubernur Lemhanas, serta anggota Brigjen TNI Mohamad Rohadi dan Ending Fadjar.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Lemhanas RI yang diwakili oleh Sekretaris Utama, Purwadi Arianto mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemprov Gorontalo yang telah menerima kunjungan peserta Lemhanas. Ia juga berharap dari kunjungan ini peserta dapat mengetahui tata kelola pemerintahan daerah dan permasalah-permasalahan yang dihadapi di daerah.
“Lemhanas RI telah memilih provinsi ini dengan harapan bisa mengetahui tata kelola dan permasalahan yang dihadapi, sehingga para peserta bisa memiliki gambaran tentang tata kelola pemerintah daerah dan kaitannya dengan Ketahanan nasional,” ujarnya.
Peserta SSDN PPRA LXV Lemhanas RI berjumlah 25 orang yang terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, dan peserta mancanegara. Pelaksanaan studi rencananya akan berlangsung selama lima hari kedepan sejak tanggal 27 hingga 30 Maret 2023 dengan mengunjungi beberapa lembaga di Provinsi Gorontalo. (tro)
Comment