MARISA-GP- Kawasan jalan trans sulawesi di Pohuwato, mulai rawan begal. Mereka memanfaatkan suasana sepi, atau tengah malam untuk menghadang kenderaan yang lewat. Tak tanggung-tanggung, para pelaku menggunakan senjata tajam untuk melukai target. Seperti yang dialami Darham Gumohung (32), sopir bus trans sulawesi yang hendak menuju Sulawasi Utara.
Saat melaintas di kawasan hutan lindung Desa Teratai, Kecamatan Marisa, sekira pukul 00.30 Wita, bus yang dikendarainya dicegat tiga pria. Tiga pelaku ini, tak mengetahui jika ternyata di dalam bus, terdapat anggota TNI yang menjadi penumpang. Darham kemudian turun dari bus menemui para pelaku.
Saat itu, ternyata salah seorang pelaku yang diketahui bernama IU alias Ono mengeluarkan pisau dan mengarahkanya ke ka Darham, hingga menyayat bagian warjah Darham. Melihat itu, sejumlah penumpang termasuk anggota TNI turun, seketika para pelaku melarikan diri. Salah satu pelaku, Tuden, kemudian berdiam diri di depan bengkel yang ada di desa Maleo. Saat bus itu kembali melakukan perjalanan, ada penumpang yang mengenani Tuden.
Belum juga sempat melarikan diri, ia sudah berhasil diringkus seorang anggota TNI yang menjadi penumpang bus. Tuden kemudian digelandang ke Mapolsek Paguat untuk diproses, sementara dua temanya, yakni Ono dan seorang lainya, bernama Dono kini sedang diburu polisi.
Kapolsek Paguat Ipda Lukman Olii, membenarkanya. Menurut dia pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan saat ini tengah dilakukan pengembangan. Beberapa terlapor juga tengah dilakukan pencarian. “Sementara kita lakukan pengembangan. Hanya saja untuk peristiwa itu bukan begal, itu penghadangan karena menurut keterangan salah satu pelaku bus ini sempat menyerempet mereka, tapi itu masih akan kita kembangkan untuk menentukan motif peristiwa yang dilakukan,” pungkasnya. (ryn)
Comment