GORONTALO – GP – Mantan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, yang kini sebagai Wakil Ketua MPR RI, lebih menginginkan agar Gubernur Gorontalo kedepan adalah orang yang banyak berkiprah di tingkat nasional. Sosok itu kata dia, adalah Zainudin Amali (ZA). Ia berharap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu agar ‘pulang kampung’ dan bertarung pada Pilkada Gubernur 2024 mendatang. Fadel yakin, ZA akan didukung Golkar, dan menang. “Siapa lagi kalau bukan Zainudin (ZA), saya berharap beliau mau (pulang kampung), demi Gorontalo,”terang Fadel Muhammad, saat makan malam yang dihadiri Gorontalo Post, di restoran Meranti, Kabila, Rabu (7/8).
Selama ini, Fadel mengaku menilai semua tokoh Gorontalo, baik di daerah maupun yang berkiprah di Jakarta. Menurutnya, Gorontalo masih butuh pemimpin yang selama ini berkecimpun di nasional, karena untuk mengejar pembangunan di daerah, butuh jejaring yang kuat dan luas. Ada beberapa tokoh yang menurut Fadel potensial, misalnya, Rahmat Gobel. Namun kata dia, Rahmat memang baiknya tetap berkiprah di Jakarta untuk membantu Gorontalo. Sandiaga Uno, lanjut Fadel tidak mungkin untuk ‘turun gunung’. “Kalau saya, ya Zainudin,”kata Fadel.
Wakilnya, lanjut Fadel, bisa Marten Taha, atau Nelson Pomalingo. Fadel terlihat serius mendorong Zainudin Amali untuk ke Pilgub Gorontalo. Keseriusan itu, ditunjukan dengan akan segera memenui Zainudin Amali dalam waktu dekat. “Nanti saya akan temui dia, harus mau,”tambah Fadel. Menurut dia, ZA punya pengaruh dan jejaring yang luas di tingkat nasional. Hal itu kata Fadel, yang menguntungkan Gorontalo jika kelak dipimpin politisi Golkar yang baru saja terpilih sebagai Wakil Ketua PSSI itu.
Nama ZA memang digadang-gadang untuk ke Pilgub 2024 mendatang. Apalagi, senter jika menteri kelahiran Desa Buhu, Kecamatan Telaga itu mundur dari Menpora RI. Mundur dari Menpora, membuka peluang lebar bagi ZA untuk ke Pilgub. “Sangat terbuka untuk dipinang partai politik maju dalam Pemilihan Gubernur Gorontalo tahun 2024,”ujar sosiolog UNG, DR.Funco Tanipu.
Menurut dia, Zainudin Amali menyimpan kenangan politik yang manis di Gorontalo, selain karena kehalusan gaya komunikasi di level elit dan masyarakat, mantan Ketua Komisi II DPR RI itu, juga masih menyimpan modal sosial Gorontalo yang membumi, antara lain bisa berbahasa Gorontalo dengan fasih, juga memahami tatakrama dan adat istiadat Gorontalo. “Bukan saja secara teoritik tapi pada level praktek,”ujar Funco.
Posisi ZA di luar kabinet, lanjut Funco, memiliki lebin banyak waktu dan leluasa mempersiapkan diri menuju Pillgub, karena tidak terkait lagi dengan tugas sebagai Menteri. Posisi ini akan membuat gerakan ZA lebih fleksibel karena tidak harus tergantung pada partai tertentu. ZA bisa lebih leluasa berkomunikasi dengan berbagai partai, dan peluang itu sangat terbuka, apalagi gaya komunikasi ZA yang terkenal sangat baik. “Modal sosial, modal politik, dan hingga jaringan elit adalah kombinasi yang menjadi keunggulan ZA dalam Pilgub nanti,”kata Funco. (tro)











Discussion about this post