Gorontalopost.id, JAKARTA – Majelis hakim resmi menunda sidang agenda pembacaan putusan vonis untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria dalam perkara obstruction of justice pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Dilansir dari Disway.id, Ketua majelis hakim, Ahmad Suhel mengatakan bahwa pihaknya belum siap untuk membacakan putusan vonis terhadap terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria pada Kamis (22/2).
“Sedianya hari ini untuk putusan, tapi kami belum siap untuk putusannya, ya. Ditunda di hari Senin, tanggal 27 Februari 2023,” tutur ketua majelis hakim Ahmad Suhel di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Kamis 23 Februari 2023.
Berdasarkan SIPP Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, pada Kamis (22/2) akan berlangsung sidang putusan vonis untuk terdakwa Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria dan Arif Rachman Arifin.
Akan tetapi, hanya Arif Rachman Arifin yang sudah menjalani sidang putusan vonis atas perkara perintangan penyidikan pembunuhan berencana Brigadir J.
Pernyataan dari Majelis Hakim, pihaknya akan menginformasikan kembali bagaimana sistematika pembacaan sidang putusan vonis untuk Hendra Kurniawan dan agus Nurpatria, apakah akan dipisah atau digabung.
“Urutannya nanti diinformasikan, akan terpisah atau akan menjadi satu seperti ini, sidang dinyatakan ditutup,” kata Hakim Ketua.
Pada sidang sebelumnya, jaksa menuntut agar Hendra dan Agus dihukum pidana tiga tahun penjara dan denda Rp. 20 juta subsidair tiga bulan kurungan.
Sebab, jaksa menganggap tindakan mereka melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 UU No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Diberitakan sebelumnya, jaksa meyakini Agus Nurpatria terbukti secara sah melakukan perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua dengan melakukan perusakan barang bukti berupa CCTV sehingga tidak bisa berkerja sebagai mana mestinya.Jaksa dalam tuntutannya mengatakan, Agus Nurpatria terbukti sudah merusak sistem elektronik berupa CCTV sehingga tidak bisa berfungsi dengan semestinya.
Dengan perbuatannya itu, Agus Nurpatria harus bertanggungjawab atas segala perbuatannya yang telah melakukan perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. (MG-06)













Discussion about this post