MAKASSAR – Potensi energi baru terbarukan (EBT) di Sulawesi sangat menjanjikan, bahkan melimpah, mulai dari energi surya, hidro, bioenergi, bayu, panas bumi hingga laut. Total menurut kalkulasi potensi EBT di Sulawesi mencapai 247,26 Giga Watt (GW). “Ini dari sisi potensi cukup lengkap,”ujar Dirjen EBT dan Konservasi Energi, Dadan Kusdiana saat seminar regional bertajuk Menjaga Stabilitas Ketahanan Energi Listrik di Sulawesi (Pasca Penetapan Perpres 112/2022) yang diselenggarakan Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS). di Hotel Mercure, Makassar, Kamis (9/2)
Selain itu, kata dia, dari sisi regulasi 28 Provinsi telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED), termasuk diantaranya adalah Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti dalam paparannya pada seminar itu, menyampaikan pihaknya akan mengembangkan tambahan kapasitas pembangkit EBT hingga tahun 2030 di Sulawesi mencapai 2,2 GW, sehingga di tahun 2030 nanti total kapasitas EBT di Sulawesi mencapai 3,2 GW. “Rencana ini akan mengakomodasi kebutuhan dan rencana Sulawesi Green Project,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) BKPRS Prof Dr. Aminuddin Ilmar, yang membacakan sambutan Ketua Umum BKPRS, Olly Dondokambey, berharap seminar tersebut bisa menghasilkan srekomendasi yang dapat menjadi pijakan kebijakan bagi pengembangan energi baru terbarukan di region Sulawesi. “Saya berharap misi BKPRS bagaimana berperan sebagai perekat perekonomian kawasan timur Indonesia dan juga di region sulawesi sebagai pilar pertahanan ekonomi nasional yang bisa menjadi pendorong dan juga pengembang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan di regional sulawesi,” ucap Prof. Aminudin. Hadir dalam kesempatan itu, yakni Bussines Sweden, Firman Ardiansyah serta perwakilan pemerintah provinsi, kabupaten/kota se Sulawesi. (tro)











Discussion about this post