Gorontalopost.id – Badan Pusat Statistik secara serentak merilis hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020. Khusus Provinsi Gorontalo, hasil Sensus Penduduk lanjutan tersebut mencakup banyak indikator diantaranya Fertilitas, Mortalitas, Mobilitas, Disabilitas serta Perumahan dan Pendidikan.
Data Fertilitas Provinsi Gorontalo mengalami penurunan dalam 22 tahun terakhir ini. Sensus Penduduk tahun 2000 mencatat, angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,70 sementara, hasil Long Form SP2020 TFR menurun dan berada di angka 2,30.
Yang cukup memprihatinkan dari hasil Long Form SP2020 adalah masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Gorontalo mencapai 29,47, dimana Kabupaten Pohuwato tertinggi di angka 34,52 sementara Kota Gorontalo berada di level terendah yakni 21,88.
Prasaja Arifiyanto, Statistisi Madya BPS Provinsi Gorontalo menegaskan, selama periode tahun 2000- 2022, penurunan AKB di Provinsi Gorontalo hampir mencapai 50 persen.
“Angka kematian bayi di Provinsi Gorontalo menurun signifikan dari 57 per 1000 kelahiran hidup. Pada Sensus Penduduk 2000 menjadi 29,47 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020,”ujar Prasaja Arifiyanto diruang Vicon BPS Provinsi Gorontalo. Senin, (30/01).
Meski terjadi penurunan namun angka tersebut terbilang masih tinggi dan Provinsi Gorontalo berada dilevel tertinggi diwilayah Sulawesi, sementara Sulut terendah dengan 17,23 point .
Sementara untuk angka migrasi seumur hidup cenderung mengalami peningkatan dalam 22 tahun terakhir. Angka migrasi seumur hidup mencapai 3,22 persen pada tahun 2000 dan meningkat menjadi 6,23 persen menurut hasil Long Form SP2020.
Prevalensi Disabilitas penduduk usia 5 tahun keatas di Provinsi Gorontalo dari hasil Long Form SP2020 berada dikisaran 1,73 persen. Prevalansi Disabilitas mengarah pada kelompok usia 60 tahun keatas yang mencapai 9,46 persen.
Tertinggi ketiga di Indonesia. Pada segmen Perumahan, sebanyak 96,39 persen rumah tangga di Provinsi Gorontalo telah menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan.Angka tersebut lebih tinggi dari angka nasional sebesar 85,23 persen. Adapun menurut sebarannya, presentasi wilayah perkotaan mencapai 97,74 persen sedangkan untuk wilayah perdesaan sebesar 95,34 persen. (Adv29)










Discussion about this post