Gorontalopost.id -Warga Kota Gorontalo saat ini tengah menanti kehadiran Pusat Dakwah Muslimah yang dilengkapi dengan Masjid dengan konsep kekinian yakni Masjid Al Kautsar. Sayangnya, proses pembangunannya sudah beberapa bulan terakhir berhenti akibat kehabisan dana yang hanya mengandalkan donasi dari masyarakat. Mirisnya lagi, dana bantuan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Pusat yang diperjuangkan anggota DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie sejak dua tahun silam tak kunjung tiba.
Hal ini praktis menuai tanda tanya warga dan mulai ditagih apa penyebab sehingga dana bantuan itu mandek. Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, sejak peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Kautsar dan Pusat Dakwah Muslimah (PDM) pada 2021 silam. Bangunan PDM include Masjid Al Kautsar yang terletak di Jln. Barito Kelurahan Bulotadaa Timur Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo tersebut tampak sepi dan tidak menunjukan tanda-tanda ada aktivitas pekerjaan oleh para pekerja bangunan.
Rahman Pantow salah seorang warga sekaligus wakil bendahara Masjid Al Kautsar dan PDM yang rumahnya berada tepat disamping bangunan masjid membenarkan bahwa sudah beberapa bulan terakhir pekerjaan tersendat bahkan berhenti total karena kehabisan dana.
“Iya benar, sejak akhir tahun 2022 pembangunan terpaksa diberhentikan karena panitia sudah tidak punya cukup dana untuk membeli bahan material dan membayar upah pekerja,”ungkap Rahman. Sementara itu menurut Ketua Muslimah Wahdah Daerah Wahdah Islamiyah Kota Gorontalo, Astrid Narulita, S.TP, tujuan pembangunan Pusat Dakwah Muslimah yakni tersedianya sarana dan wadah yang kondusif bagi muslimah kota Gorontalo untuk mengkaji Al Qur’an dan Sunnah serta kegiatan keummatan. Adapun upaya penggalangan dana yang dilakukan sejauh ini yakni infak tidak terikat dari para Muhsinin dan juga para kader. Selain itu fundrising di beberapa kegiatan Muslimah Wahdah Kota Gorontalo serta pengajuan proposal ke Kemenag maupun ke pihak-pihak lain yang potensial.
” Saat ini upaya penggalangan dana masih terus diupayakan melalui gerakan infaq Rp 20 Ribu Perbulan dengan harapan agar pekerjaan pembangunan terus berjalan. Tetapi infaq tersebut tidak mampu menutupi anggaran yang cukup besar hingga ratusan juta,”ungkap Astrid.
Menurut wakil ketua takmirul masjid Al-Kautsar Zainudin Bonok, bahwa, permohonan bantuan dana ke pusat sudah dilakukan sejak audiensi dengan anggota DPR RI Idah Syahidah, dan untuk tindak lanjutnya setelah setahun kemudian dengan ada kunjungan dari tim kerja Idah Syahidah pada (28/2).
Dalam kunjungannya, tim memberikan informasi agar panitia mengajukan kembali dua proposal yakni proposal pembangunan masjid Al Kautsar dan Proposal Operasional Pusat Dakwah Muslimah yang ditujukan ke BPKH untuk Program Aspirasi Idah Syahidah Rusli Habibie di DPR RI Jakarta melalui BPKH RI.
Tak lama setelah proposal diajukan, pada Juli 2022 terkonfirmasi bahwa bantuan dana untuk pusat dakwah muslimah tidak lanjut terproses karena pembangunan sarana yang memiliki struktur di pusat sampai daerah, alokasi anggarannya sudah diblok ke pusat masing-masing organisasi.
Untuk bantuan dana pembangunan Masjid Al Kautsar sendiri masih berproses yang kemudian pada September 2022, kembali Lazisnu Mitra maslahat BPKH berkunjung guna melakukan survey lokasi dan meminta kepada panitia untuk melakukan revisi pada Rencanan Anggaran Belanja (RAB). Menurutnya jika semua dokumen yang diminta rampung, dana bantuan akan cair sebelum berakhir tahun 2022. Hanya saja, hingga saat ini dana bantuan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung tiba.
Sementara itu Anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie mengungkapkan, dirinya terus mengawal proses pencairan bantuan itu di pusat. “Saya sudah mengawal proses pencairan anggaran tersebut, bahkan sudah di survey.
Mengenai kepastian anggaran cair tergantung pada BPKH. Harapan saya sama dengan keinginan panitia Pusat Dakwah Muslimah. Semoga awal tahun ini bisa cair, tunggu saja,”tandas Idah Syahidah.
Sebelumnya saat audiensi dengan panitia pembangunan Masjid Al Kautsar dan PDM, Idah Syahidah pada (17/4/2021) silam. Idah mendukung penuh bahkan berjanji akan memperjuangkan anggaran, baik di daerah maupun pusat.
Menurutnya, keberadaan PDM plus masjid Al Kautsar memang sangat diperlukan di Gorontalo, karena sarana ini khusus untuk muslimah apalagi jumlah muslimah sangat banyak dan kegiatan dakwahnya cukup padat. Juga pada momen peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Al Kautsar & PDM pada (4/6),
Srikandi partai berlambang beringin tersebut mengatakan melalui komisi VIII DPR RI dirinya akan mengawal dan memperjuangkan pembangunan masjid dan PDM ini, karena merupakan program kepentingan umat.
Informasi yang diperoleh,tim Idah Syahidah, hingga kini masih terus mengawal dana bantuan pembangunan PDM dan Masjid Al Kautsar tersebut.
Keterlambatan diduga dipicu dua faktor, yakni BPKH baru saja pergantian anggota badan pelaksana, sehingga semua kebijakan akan dimulai tahun 2023. Selain itu dari hasil survei masih dilakukan revisi-revisi anggaran hingga akhir Desember. (roy)












Discussion about this post