Gorontalopost.id – Guna mewujudkan pangan aman di wilayah Provinsi Gorontalo. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Gorontalo terus menggenjot implementasi program keamanan pangan. Tahun ini, BPOM Gorontalo menetapkan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai lokus Pelaksanaan Program Keamanan Pangan, yang terdiri dari Desa Pangan Aman, Pangan Jajanan yang dikonsumsi oleh Anak Sekolah, Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas.
Kepala BPOM di Gorontalo Agus Yudi Prayudana, S.Farm., Apt., M.M saat pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program keamanan pangan di Desa Molingkapoto Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (16/11/22) mengatakan, Program Keamanan Pangan merupakan salah satu Program Prioritas Nasional Badan POM yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan. Selain itu memperkuat ekonomi desa, antara lain melalui pemberdayaan komunitas desa.
“Pelaksanaan program Keamanan Pangan juga dimaksudkan untuk mendukung penanganan stunting, dimana keamanan pangan termasuk salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stunting,”kata Agus Yudi Prayudana. Berdasarkan masukan dari lintas sektor pada saat pelaksanaan Advokasi Kelembagaan Desa pada Februari 2022 lalu, telah ditetapkan Desa/Sekolah dan Pasar yang dilakukan Intervensi diantarannya, Program Desa Pangan Aman yakni di Desa Posono, Desa Pinonthoyonga, Desa Popalo, Desa Bulalo, Desa Cisadane, Desa Buluwatu.
Sedangkan untuk Pangan Jajanan yang dikonsumsi Anak Sekolah, Intervensi A yakni di SDN 1 Atinggola, SDN 14 Kwandang, SDN 5 Kwandang, SDN 8 Kwandang, SDN 9 Kwandang, SMAN 1 Gorontalo Utara, SMAN 3 Gorontalo Utara, SMPN 1 Atinggola, SMP Muhammadiyah Kwandang, SMPN 1 Kwandang, SMPN 1 Tomilito, SMPN 2 Kwandang. Sedangkan untuk Intervensi B yakni di MIN 1 Gorontalo Utara, MTsN 1 Gorontalo Utara, SDN 1 Anggrek, SDN 1 Gentuma Raya, SDN 15 Kwandang, SDN 7 Atinggola, SDN 9 Atinggola, SMPN 1 Gentuma Raya, SMPN 2 Anggrek, SMPN 5 Atinggola. Sementara itu untuk Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas yakni di Pasar Moluo, Kwandang. Lebih lanjut diuraikan Agus Yudi Prayudana, bahwa seluruh lokus telah dilakukan intervensi dan telah mengimplementasikan program keamanan pangan diantaranya, pembentukan Tim Keamanan Pangan Desa, Bimtek Keamanan Pangan, Pembentukan Kader, Bimtek Kader, Fasilitasi/implementasi program Keamanan Pangan kepada Komunitas.
” Kami mohon dukungan dari Pemerintah Daerah agar Program Keamanan Pangan dimaksud dapat dilaksanakan secara berkelanjutan secara mandiri dan sedapat mungkin bisa melakukan replikasi kepada Desa yang lain,”harap Agus. Untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi saat ini jelas Agus, untuk mengetahui kemajuan dan dampak pelaksanaan program.
Monitoring diperlukan untuk melakukan tindakan perbaikan agar pelaksanaan program pada tahun berikutnya dapat berjalan lebih baik. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak dan/atau pencapaian target pelaksanaan program serta untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari program tersebut.
“Pada hari ini, (kemarin, red) akan ditetapkan Desa / Sekolah / Pasar sebagai pelaksana program keamanan pangan terbaik tingkat Provinsi yang akan mewakili Provinsi Gorontalo pada Lomba Desa / Sekolah / Pasar tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2022.
Khusus untuk tngkat desa terbaik diraih oleh Desa Bulalo, Desa Buluwatu, Desa Popalo. Sedangkan untuk sekolah terbaik diraih SDN 9 Kwandang, SMPN 1 Kwandang, SMAN 3 Gorontalo Utara,”tandas Agus.
Sementara itu Bupati Gorontalo Utara Thoriq Modanggu dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BPOM di Gorontalo yang telah menginisiasi pelaksanaan program keamanan pangan yang difokuskan di Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2022.
“Kegiatan keamanan pangan yang menyasar pada desa, sekolah, maupun pasar semacam ini, kami harapkan dapat membantu pemerintah mengedukasi masyarakat dalam menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan dalam kehidupan sehari – hari,”harap Thoriq. Melalui penerapan program keamanan diharapkan pula prevalensi penyakit karena pangan tercemar, yang terjadi khususnya pada ibu hamil, balita dan anak dapat
diminimalkan. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak yang dapat berkontribusi terhadap angka kejadian stunting. Pelaksanaan program keamanan pangan secara terintegrasi dikatakan Thoriq, untuk mendukung percepatan penanganan stunting, sejalan dan bersinergi dengan upaya yang digalakkan oleh Pemkab Gorontalo Utara saat ini.
“Semoga kerjasama yang telah terjalin antara BPOM Gorontalo dengan Pemkab Gorontalo Utara dapat terus berkelanjutan dan semakin ditingkatkan ke depannya,”tutup Thoriq. (ADV/roy)











Discussion about this post