Gorontalopost.id – Berdiri menara setinggi delapan meter di depan rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jumat (21/10). Menara itu merupakan ‘tolangga raksasa yang sengaja dibangun UNG dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Tolangga merupakan tempat kue tradisional, yang selalu disiapkan ketika momen maulid atau walima.
Jadinya, tolangga berdiameter empat meter itu, berisi kurang lebih 30 ribu kue tradisional, seperti wapili, cucur, kolombengi, apang, dan sukade.
Hadirnya tolangga raksasa dan puluhan ribu kue tradisional itu, menyedot perhatian warga dan civitas kampus. Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang digagas rektor UNG Dr.Eduart Wolok itu, diawali dengan tausyiah yang disampaikan K.H Muin Mooduto.
Ia menggambarkan kisah Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam, yang sangat begitu cinta dengan umatnya, bahkan umat sekarang ini yang selalu setia menjadi pengikut Muhammad.
“Sehingga itu, ini menjadi momentum untuk kita lebih mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam, dengan selalu menjalankan sunnahnya,” ujar K.H Muin.
Kemudian dilanjutkan lagi oleh K.H Abdullah Aniq Nawawi, Lc.MA, yang merupakan pengasuh Ponpes Salafiya Syafiiyah Banurojam Randangan, Kabupaten Pohuwato. Ia lebih menegaskan bahwa tidak ada manusia yang berhak sombong.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Eduart Wolok, MT menyampaikan bahwa, pelaksanaan maulid nabi di UNG pertama kalinya digelar di halaman rektorat UNG, dengan harapan bisa dihadiri oleh masyarakat dan mahasiswa serta para santri.
“Pelaksanaan maulid nabi Muhammad SAW ini terasa sangat berbeda, dengan tolangga setinggi delapan meter. Dan Kue yang kita siapkan sebanyak 30 ribu, semuanya untuk masyarakat dan para santri,” kata rektor UNG.
Setelah selesai pelaksanaan tausyiah dan doa, para petugas membagikan kue dari tolangga tersebut, kepada para masyarakat dan civitas akademika UNG yang hadir. (wan)












Discussion about this post