Gorontalopost.id – Masyarakat Gorontalo yang memproduksi gula aren atau gula merah harus terus meningkatkan kualitasnya. Pasalnya, saat ini gula merah produksi dari beberapa daerah tetangga mulai masuk ke Gorontalo. Salah satunya gula merah dari Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pantauan Gorontalo Post, sejak beberapa bulan lalu, gula merah asal Sulteng mulai banyak diperjualbelikan di daerah ini. Sebelumnya gula merah yang beredar di pasar tradisional di Gorontalo banyak berasal dari Bone Bolango dan Gorontalo Utara.
Rata rata pedagang menjual gula merah asal Sulteng dengan harga dikisaran Rp15-19 ribu per bungkus dengan berat diperkirakan sekitar 7-8 ons.
Suryaningsih, salah seorang penjual gula merah mengatakan gula merah dari Sulteng yang dijualnya itu sangat manis tanpa ada rasa pahit.
“Bahannya asli dari pohon aren tidak ada campuran,” katanya.
Saat ini permintaan gula aren tersebut cukup tinggi, mulai dari wilayah Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Gorontalo
“Saya juga menerima delivery ongkir menyesuaikan,” tuturnya.
Latif, pedagang di pasar Senin Moodu juga menuturkan, saat ini kebutuhan gula merah mengalami peningkatan seiring banyaknya warga yang memproduksi kue tradisional untuk perayaan maulid nabi. “Sehari itu bisa sampai 40 jg laku, biasanya yah cuma 20 kg saja laku,” tuturnya.(dan)












Discussion about this post