Gorontalopost.id – Selain cengkeh, gagang cengkeh sejak dulu hingga saat ini laku keras di pasaran.
Bagian jenis Eugenia aromatica yang sebelumnya dianggap sebagai limbah itu ternyata diminati negara di timur tengah salah satunya Uni Emirat Arab. Gagang tersebut akan diambil minyaknya dan sisanya sebagai bahan baku pembuatan dupa.
Saat ini di Gorontalo, harga gagang cengkeh basah dipatok Rp4.500 per kg, sementara untuk gagang cengkeh kering mencapai Rp8 ribu per kg.
Adam, salah seorang penampung mengatakan, kebanyakan petani cengkeh tak lagi mau repot untuk menjemur gagang cengkeh. Sehingga itu ia menawarkan untuk membeli gagang cengkeh basah dengan harga Rp4.500 per kg. “Kalau ada warga yang punya gagang cengkeh basah dan malas menjemur, saya siap bayar Rp4.500 per kg,” katanya.
Berbeda dengan Ika Rumengan. Warga asal Bolmong ini mengaku biasa membeli gagang cengkeh kering Rp8 ribu per kg. “Harganya tidak menentu, tergantung stok yang ada,” katanya.
Ia mengungkapkan, setiap kali musim panen, ia mampu menyetok gagang cengkeh sebanyak 100 kg dan paling banyak 170 kg. “Punya saya, saya masukan lagi ke perusahaan yang menampung dan mereka akan kirim lagi ke luar negeri atau ke perusahaan lain di sini,” tuturnya.(dan)












Discussion about this post