GHORONTALO POST , JAKARTA– Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menganggap PSSI harus bertanggung jawab atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sedikitnya 130 orang tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang ketika usai laga Arema FC melawan Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Achsanul Qosasi menyatakan PSSI harus bertanggung jawab atas tragedi ini dan menyuruhnya mundur dari kepengurusan.
“PSSI wajib bertanggung jawab, dan semua pengurusnya harus Mundur.
Sebagai respect terhadap korban dan keluarganya,” tulis Achsanul Qosasi dalam akun twitternya.
Tak hanya itu, PSSI harus memberhentikan liga sampai ada statement FIFA.
“Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA,” katanya.
Ia juga memaparkan agar PSSI tidak perlu membuat tim dalam melakukan investigasi
“Tak perlu PSSI membuat Tim ini-itu. Serahkan saja kepada kemenpora/KONI selaku organ Pemerintah.”
“Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat Investigasi atau langkah yg diperlukan.”. Paparnya
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa kejadian ini jangan menyalahkan seorang pengurus pertandingan di Malang.
“Jangan melokalisir kesalahan “di Malang”.
Bahwa yang salah seolah yang ngurus pertandingan di Malang,” ujarnya.
“Ini Keputusan Federasi Nasional, dibawah kendali Federasi (PSSI), tragedi Dunia Sepakbola,” imbuhnya.
Kejadian tersebut memakan korban sedikitnya 130 orang meninggal dunia dan 180 orang luka-luka.
Pertandingan Arema FC Vs Persebaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.
Usai laga, suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
Tidak bisa menahan suporter yang turun ke lapangan, pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke suporter di lapangan dan di tribun.DISWAY.ID











Discussion about this post