Gorontalopost.id – Keripik pisang adalah salah satu cemilan yang cocok dinikmati kapan pun dan dimana pun, tidak hanya lezat ternyata keripik pisang juga dapat menjadi salah satu ide usaha jualan dengan pendapatan yang cukup menguntungkan.
Pantauan Gorontalo Post, seorang ibu rumah tangga yang juga berkerja sebagai seorang guru Sekolah Dasar daerah Gorontalo SD Negeri 27 Kota Selatan, Kota Gorontalo, Srinita Mokodompit berhasil mengembangkan usahanya menjual keripik pisang goroho hingga ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar Gorontalo.
Usaha yang dirintisnya sejak awal pandemi covid-19 ini masih berjalan lancar hingga sekarang. Pesanan yang didapatkannya pun bertambah untuk setiap harinya, bahkan keripiknya sudah tersedia dalam beberapa varian rasa diantaranya Original, Balado rica-rica, dan Goroho susu kacang (GOSUKA) .
Srinita Mokodompit mengatakan, awal mula dirinya membuat keripik pisang ini hanya sekedar untuk cemilan keluarganya. Dirinya tidak menduga akan ada pesan yang datang setiap hari, hingga sekarang untuk 1 minggu dirinya bisa menghabiskan hingga 60 pohon pisang goroho.
“Awalnya itu saya buat hanya untuk dikonsumsi oleh orang rumah, terus saya iseng posting di sosmed, ternyata ada yang pesan, setiap hari itu makin banyak pesanan yang datang dari konsumen, jadi saya harus menambah kariyawan, dan menambah stok pisang goroho yang saya pesan, saya beli langsung dari petani di daerah Kotamobagu, kalau sekarang biasanya 1 minggu itu habis 60 tandan pisang goroho,” jelasnya.
Tidak hanya menjual keripik pisang goroho, ia juga menciptakan kerupuk dari pisang goroho. Kerupuk yang ia buat itu terdiri dari 2 varian rasa yaitu rasa original dan kerupuk goroho rasa udang, rasa yang tidak kalah jauh enak dipadukan dengan rasa pisang dan proses pembuatan yang cukup lama sekitar 1 minggu menambah nilai jual dari kerupuk goroho tersebut.
Ia mengatakan dari semua penjualan produknya mulai dari keripik pisang, kerupuk goroho, hingga panada tore pendapatannya per bulan bisa mencapai sekitar Rp25-30 juta.
“Modalnya itu saya biasanya sehari kalau untuk varian original sekitar Rp600 ribu ini sudah saya hitung sekalian harga pisang untuk semua varian jadi kalau varian lain modalnya itu hanya untuk harga bahan-bahan tambahan, GOSUKA sekitar Rp300 ribu, Kerupuk Goroho Rp150 ribu, Panada Tore Rp300 ribu, kalau untuk pisangnya sehari itu 10-11 tandan pisang,” ujarnya.
Diakhir wawancara ia mengatakan dirinya merasa bangga dengan pencapaiannya atas usaha dan kerja kerasnya selama ini, berkat itu ia dapat membuka lapangan pekerjaan dan dapat membantu mereka yang sedang membutuhkan pekerjaan, ia berharap usahanya ini akan lebih maju untuk kedepannya sehingga makin banyak orang yang dapat ia bantu.(Tr-79)












Discussion about this post