GORONTALO POST, JAKARTA – Pasukan Ukraian berhasi pukul mundur pasukan Rusia di wilayah timur yang sempat dikuasai oleh Rusia.
Keberhasilan pasukan Ukraina merebut kembali lusinan kota di wilayah timur laut Ukraina pada hari Sabtu disebut sebagai momentum kebangkitan perlawanan mereka.
Tak hanya itu, komando bagian selatan Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali 500 km persegi wilayah di selatan, menewaskan 59 tentara Rusia dalam 24 jam terakhir dan menghancurkan 20 peralatan tempur Rusia.
Menangapi keberhasilan pasukannya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta pihak Barat untuk mempercepat pengiriman sistem senjata untuk meneruskan perlawanan mereka.
Zelenskiy mengatakan bahwa pihak Amerika dan Barat jarus segera mengirim senjata memperkuat system persenjataan mereka untuk mengalahkan Rusia.
Sebelumnya Amerika dan sekutunya telah mengirimkan miliaran dolar senjata ke Ukraina yang menurut Kyiv telah membantu dalam menghadapi Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah mengalami kemajuan yang signifikan dengan dukungan Barat.
“Apa yang dilakukan oleh Ukraina telah direncanakan dengan sangat cermat dan tentu saja itu berkat dukungan dari dari Amerika Serikat dan banyak negara lain dalam memasok peralatan yang dibutuhkan,” kata Blinken.
Berbagai peralatan tela dikirimkan oleh Amerikan, mulai dari amunisi untuk sistem anti-roket HIMARS, dan NASAMS yang mampu menembak jatuh pesawat Ukraina.
Zelenskiy mengatakan Ukraina telah merebut kembali sekitar 6.000 km persegi (2.400 mil persegi) wilayahnya.Rusia sejak invasinya pada 24 Februari lalu telah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Pihak Rusia, Presiden Vladimir Putin dan pejabat seniornya sebagian besar tidak memberikan komentarnya terkait dengan keberhasilan Ukraina tersebut.
Bahkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin lalu tidak menjawab pertanyaan tentang kemampuan dari Putin dalam kepemimpinan militernya.
“Operasi militer khusus terus berlanjut dan itu akan terus kami jalankan hingga tercapai,” kata Peskov.
Akan tetapi Ptin masih sangat percaya diri dengan ketahahn negaranya dalam menghadapi sanksi ekonomi yang di jatuhkan oleh oihak Amerika dan Eropa.
“Taktik blitzkrieg ekonomi yang serangan gencar yang mereka andalkan, tidak berhasil,” katanya.
Meskipun telah di pukul mundur, namun pada hari Senin 12 September, Rusia kembali menembakkan rudal ke pembangkit listrik yang menyebabkan pemadaman listrik di Kharkiv dan wilayah Poltava dan Sumy yang berdekatan.
Penembakan daerah pemukiman dan infrastruktur memicu kebakaran di kota sepanjang hari pada hari Senin itu.Penembakan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia telah memicu kekhawatiran besar tentang risiko bencana radioaktif.
Badan pengawas atom PBB telah mengusulkan pembentukan zona perlindungan di sekitar pembangkit nuklir yang terbesar di Eropa itu.
“Kami bermain dengan api,” kata Rafael Grossi dari PBB.”Kami bisa mengendalikan kondisi ini, di mana kami selangkah lagi akan mengalami kecelakaan nuklir.
Keamanan pembangkit listrik Zaporizhzhia tergantung pada seutas benang,” tambahnya seperti yang dirilis oleh reuters.com.
Penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Aretovych mengatakan pasukan Ukraina membuat kemajuan di Donetsk dan melintasi Sungai Donets Siverskyi, dan akan kembali merebut kota-kota penting yang sempat dikuasai oleh Rusia.












Discussion about this post