GORONTALO POST, MEDAN – Aksi sejumlah mahasiswa yang digelar di depan gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (8/9), sempat memanas.
Pasalnya, massa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu sempat menahan dua anggota DPRD Sumut yang menemui mereka.
Kedua anggota DPRD Sumut, yakni Berkat Kurniawan Laoli dari Fraksi Nasdem dan Dedi Iskandar dari Fraksi PKS.
Kejadian itu berawal saat kedua anggota DPRD Sumut itu keluar dari dalam gedung untuk menemui mahasiswa. Setelah itu, keduanya pun naik ke atas mobil komando untuk menyampaikan tanggapan mereka atas aksi tersebut.
Namun, saat kedua wakil rakyat itu telah turun dari atas mobil komando. Massa langsung mengepung keduanya dan menahannya.
Mahasiswa tidak memperbolehkan keduanya untuk masuk ke gedung DPRD. Pasalnya, mahasiswa meminta agar anggota DPRD yang menemui mereka tidak hanya dari dua fraksi tersebut. Massa meminta agar fraksi lainnya juga menemui mereka.
“Kami minta Ketua DPRD Sumut hadir disini, kalau tidak kami minta empat fraksi lagi untuk hadir di sini. Kami tidak mau hanya dua saja,” kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Namun, saat itu, belum juga ada anggota DPRD Sumut yang datang menemui mahasiswa. Akibatnya, sempat terjadi cekcok antara mahasiswa dengan pihak kepolisian yang tengah melakukan pengamanan.
“Tak boleh pulang, sebelum permintaan kami dituruti,” ujar orator.
Aksi tersebut semakin memanas saat personel kepolisian membentuk barisan untuk mengeluarkan kedua anggota DPRD Sumut dari kepungan mahasiswa.
Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan polisi.
Tak lama, kedua anggota DPRD itu pun akhirnya bisa dikeluarkan dari kepungan mahasiswa.
Setelah cukup lama, sejumlah anggota DPRD dari fraksi lainnya keluar dari dalam gedung untuk menemui mahasiswa. Fraksi itu diantaranya, Gerindra dan PAN.
Saat bertemu dengan mahasiswa, para anggota DPRD itu sepakat bahwa fraksi mereka dengan tegas menolak kenaikan harga BBM.












Discussion about this post