Gorontalopost.id – Kurang lebih 3 jam diguyur hujan lebat, beberapa desa di Kecamatan Marisa, Patilanggio dan Buntulia, Kabupaten Pohuwato dilanda banjir dan tanah longsor. Bahkan, satu unit mobil pickup yang sedang melintas di jalan Tilemba, Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, ringsek tertimpa longsor, Selasa (30/8/2022).
Informasi yang dirangkum, sejumlah desa yang diterjang banjir yakni Desa Teratai, Desa Botubilotahu di Kecamatan Marisa, Desa Taluduyunu, Desa Sipatana, Desa Karya Indah, Desa Buntulia Utara, Desa Hulawa di Kecamatan Buntulia serta Desa Balayo dan Desa Dudepo di Kecamatan Patilanggio. Sementara di Kecamatan Duhiadaa, Desa Buntulia Barat ikut merasakan dampak.
Tak hanya banjir, akses jalan menuju Desa Hulawa pun dilanda longsor dan pohon tumbang. Akibatnya, salah satu mobil pickup yang ditumpangi Haris, warga Desa Taluduyunu, bersama keluarga, terseret longsor dan jatuh ke jurang sedalam 5 meter. Beruntung, Haris beserta istri dan anaknya berhasil diselamatkan warga lainnya. Tak hanya Haris, longsor yang terjadi sejak pukul 18.00 Wita itu, membuat akses jalan menuju Desa Hulawa putus total.
Camat Buntulia, Irfan Lalu, saat dikonfirmasi mengatakan, khusus Kecamatan Buntulia ada empat desa yang terdampak banjir serta satu desa terdampak longsor. Korban longsor pun, ungkap mantan Kabid Perdagangan Diskoperindag Pohuwato itu, langsung dipulangkan ke rumah setelah berhasil diselamatkan warga desa yang melihat kejadian tersebut.
“Di Desa Hulawa ada pohon tumbang dan longsor sekitar pukul 18.00 Wita. Diujung tanjakan ada pohon tumbang, setelah itu ada mobil yang terseret longsor. Masyarakat sempat panik, tapi Alhamdulillah korban bisa diselamatkan warga, dan mereka langsung pulang ke rumah. Saya pun sempat terjebak di lokasi saat mau ke Desa Hulawa untuk mengecek warga yang terdampak banjir. Sampai sekarang jalan belum bisa dilewati, kecuali motor-motor trail atau motor tambang,” jelasnya.
Untuk jumlah warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor, Camat Irfan baru bisa mengumpulkan data korban di beberapa desa, mengingat masing-masing Kepala Desa maupun aparat di desa masih berjibaku dengan masyarakat yang terdampak banjir.
“Untuk data yang bisa kami kumpul itu baru beberapa desa. Untuk Desa Hulawa total tiga dusun yang terdampak dengan jumlah 88 Kepala Keluarga atau 342 Jiwa. Sementara untuk Desa Karya Indah, ada titik bencana banjir yakni di dusun Taludaa, Roji, Wibubu, Irigasi. Total ada 177 KK, 654 jiwa. Data dari desa lain masih kami upayakan,” terangnya.
Untuk saat ini pihak pemerintah kecamatan masih berupaya melakukan pembersihan material longsor secara gotong royong.
“Sambil kami menunggu bantuan alat berat dari perusahaan, kami berupaya dengan perlengkapan seadanya untuk membersihkan material longsor,” pungkasnya. (ryn)












Discussion about this post