Gorontalopost.id – Oknum Satpam salah satu bank di Marisa RM (28) diduga melakukan penganiayaan kepada Nawir Inaku (35), menggunakan Senjata Tajam (Sajam), Rabu (24/8). Akibat kejadian ini, korban nyaris kehabisan darah buntut luka robek di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, RM dan Nawir terlibat perkelahian di depan rumah RM, tepatnya di Desa Botubilotahu, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato pukul 12.30 dini hari.
Akibat perkelahian itu, RM mengalami memar di bagian pipi, sementara Nawir mendapat luka di bagian kepalanya. Kepada polisi Nawir mengaku luka tersebut akibat hantaman senjata tajam (sajam) jenis parang yang dilakukan RM.
Nawir menjelaskan bahwa awalnya ia hendak memarkir motor di halaman rumah RM. Karena saat itu dia akan menonton pertandingan Volly di Desa otubilotahu. “Tiba-tiba RM datang dan menyentil telinga saya. Kemudian saya tanya kenapa dia melakukan itu, tapi dia hanya tertawa. Karena emosi saya pun langsung memukulinya,” ujar Nawir.
Selanjutnya kata Nawir, RM masuk ke rumahnya dan keluar lagi dengan membawa sebilah parang dan langsung mengejarnya. Hingga akhirnya kepala Nawir dihantam parang tersebut sampai terluka. Tak terima dengan kejadian ini, Nawir pun kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polres Pohuwato.
Dilain pihak, RM kepada awak media menjelaskan kronologi dengan versi yang berbeda jauh dengan pengakuan Nawir. RM membantah bahwa saat itu ia menggunakan parang.
KBO Reskrim Polres Pohuwato, Ipda Yoftan Robert Frans, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima laporan baik dari RM maupun Nawir.
“Kita sudah lakukan visum terhadap keduanya dan tinggal menunggu hasil visum untuk kemudian kita mengambil langkah selanjutnya. Sudah ada dua saksi yang telah kita periksa,” tuturnya.
Mengenai dugaan penggunaan senjata tajam, Yoftan mengaku belum mendapatkan bukti yang kuat. “Kalau dari fakta yang ada tidak ada parang hanya ada kayu, dan itu sudah kita amankan sebagai barang bukti. Mungkin karena dia (Nawir, red) mabuk jadi dia lihat itu parang, padahal hanya kayu,” pungkasnya. (ayi)










Discussion about this post