Gorontalopost.id — DR Aloei Saboe kembali diusulkan menjadi salah seorang pahlwan nasional terus digaungkan, kali ini dari ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gorontalo melalui pelaksanaan zoom meeting yang dilaksanakan oleh pengurus besar IDI dalam hal ini departemen kajian sejarah dan kepahlawan dokter, minggu (31/7) melalukan kajian terhadap Prof DR Aloe Saboe menjadi pahlawan nasional.
Ketua IDI Gorontalo dr AR Muhammad SpPD FINASIM usai melakukan zoom meeting mengatakan, Aloe Saboe adalah dokter pejuang, dimana ia lahir di Gorontalo dan berbuat banyak untuk perjuangan Gorontalo kala itu. Sejarah mencatat, sejak lulus menjadi dokter, di tahun 1942-1959 beliau menjadi dokter di RS Gorontalo, serta membantu dr.Sunaryo, dokter dari Pimpinan Muhammadiyah di Balai Kesehatan Muhammadiyah Gorontalo, beliau pun terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 23 Januari 1942, mengirimkan obat dan alat kesehatan yang berasal dari dump perang USA dan Australia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku Menteri Pertahanan RI di Yogyakarta untuk membantu perjuangan kemerdekaan di Pulau Jawa (1946-1947), bahkan menjadi inisiator mosi pembubaran parlemen Negara Indonesia Timut (1950), bahkan beliau Ikut terlibat dalam program pemberantasan penyakit kusta di Indonesia dan mendirikan RS Kusta di Desa Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango dan terlibat dalam penumpasan PERMESTA di Gorontalo tahun 1958. “Rasanya sudah pantas jika beliau menjadi pahlawan nasional dari Gorontalo, dengan sederet perjuangannya untuk Gorontalo, bahkan Indonesia,” ungkap dr Toni biasa ia disapa.
Ia juga menambahkan, bukan saja perjuangannya Aloe Saboe yang tercatat rapih, tetapi juga sejumlah penghargaan pun telah diterima Bintang Gerilya1958, Satiyalencana Peristiwa Aksi Militer I 1958, Satyalencana Peristiwa Aksi Militer II 1962, Satyalencana Keamanan 1965, Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan 1967, Satiyalencana Peringatan Perdjuangan Kemerdekaan 1969, Satyalencana Penegak dari Menteri Utama Hankam Jenderal Suharto (1969) bahkan mendapatkan Gelar Adat Gorontalo: Taa loo Tinepa Lipu saat beliau wafat pada tanggal 31 Agustus 1987, bahkan RSU dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama RSU Kotamadya Gorontalo itu berubah nama pada tanggal 17 September 1987 berubah nama menjadi RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan SK Walikotamadya Gorontalo No. 97 tahun 1987. “Rasanya beliau telah pantas menjadi pahlawan nasional dari Gorontalo, atas dedikasinya membangun daerah ini, khususnya melalui bidang ilmu kedokteran, semoga apa yang kita harapkan semua bisa tercapai, yakni Aloe Saboe menjadi pahlawan nasional dari Gorontalo,” harap dr Toni. (Wie)










Discussion about this post