Gorontalopost.id – Selangkah lagi, putra Gorontalo, H.B Jassin menjadi pahlawan nasional. Keputusan akhir, kini berada di tangan Presiden Joko Widodo. Maka itu, butuh keseriusan semua pihak, kebersamaan dan dorongan solidaritas tokoh-tokoh nasional Gorontalo sangat penting untuk mengawal perjuangan H.B Jassin menjadi pahlawan nasional. Gorontalo, punya sejumlah putra daerah yang kini berkiprah di tingkat nasional, misalnya Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Menteri Parekraf, Sandiaga Salahudin Uno. Serta terdapat dua pucuk pimpinan MPR/DPR, yakni Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, dan Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel. Dua anggota parlemen lainya, yakni Idah Syahidah yang duduk di komisi VIII DPR RI, dan Elnino Mohi di Komisi X DPR RI. Serta tiga senator, Dewi Sartika Hemeto, Abubakar Bachmid, dan Rahmijati Yahya. Peran para tokoh nasional asal Gorontalo itu, diharap lebih serius dan fokus. Sejauh ini, dukungan media dan masyarakat sangat besar, termasuk dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Jakarta.
Keputusan akhir HB Jassin menjadi pahlawan nasional di tangan Presiden Jokowi. Presiden akan menyetujuinya setelah beroleh pertimbangan akhir hasil dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, berdasarkan hasil kajian dan verifikasi dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dan Kemensos, R.I.
TP2GP dipimpin oleh Dr. Kurniawati (Dosen Sejarah Universitas Negeri Jakarta) dan Letkol Caj Drs. Irkham Santosa (Kepala Bidang Penulisan dan Penyajian Pusjara Mabes TNI).
“Kami kalangan akademis sudah membuktikan yang terbaik. Dokumen dan referensi biografis H.B Jassin sudah kami teliti sekian tahun dan publikasi secara terbuka di hadapan TP2GP, perwakilan Kemensos, R.I dan Perpustakaan Nasional, R.I. Tim Pusat mengakui bobot kualitas dan kelengkapannya,” ungkap sejarawan UNG Helman Manay, dan anggota TP2GD, Basri Amin.
Publik memintakan agar para Menteri yang darahnya Gorontalo, anggota DPR dan DPD, serta tokoh-tokoh Gorontalo lainnya untuk bergerak dan menggaungkan seluasnya bahwa H.B Jassin berhak dan sangat pantas beroleh gelar Pahlawan Nasional. Karyanya yang membesarkan dokumentasi sastra, budaya dan pendidikan di Indonesia sungguh besar. “Dunia sudah mengakui itu,” tegas Basri Amin, dari Pusat Studi Dokumentasi (PSD) H.B. Jassin – Gorontalo.
Pengusulan H.B. Jassin sebagai Pahlawan Nasional dari Gorontalo beroleh apresiasi besar dari banyak kalangan sejak Februari 2022. Bahkan menurut TP2GP yang mengemban tugas negara secara independen, dokumen pengusulan H.B. Jassin, sangat luar biasa, lengkap dan ‘nyaris sempurna’. Hal ini terungkap setelah melewati rangkaian visitasi dan verifikasi lapangan dari tim pusat, yang diwadahi oleh Kementerian Sosial, R.I., pada kunjungannya di Gorontalo 21-23 Juli 2022, dan selanjutnya finalisasi akhir di Jakarta, bertempat di PDS H.B. Jassin di kompleks Taman Ismail (TIM) Jakarta.
HB Jassin, dijuluki Paus Sastra Indonesia oleh Gayus Siagian karena otoritasnya sebagai kritikus dan esais terkemuka di Indonesia pada dasawarsa 1950—1960an. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai sumber referensi bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kalangan sekolah dan perguruan tinggi dengan menggolongkan angkatan sastra. Buku sastra yang ditulis H.B. Jassin cukup banyak, antara lain adalah Angkatan 45 (1951), Tifa Penyair dan Daerahnja (1952), Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai jilid I—IV (1954, 1967; edisi baru 1985), Kesusastraan Dunia dalam Terdjemahan Indonesia (1966) Heboh Sastra 1968: Suatu Pertanggungjawaban (1970). Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia (1963), Pengarang Indonesia dan Dunianja (1963), Surat-Surat 1943—1983 (1984), Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa (1993), dan Koran dan Sastra Indonesia (1994). (tro)











Discussion about this post