logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Marah Harian

Lukman Husain by Lukman Husain
Wednesday, 27 July 2022
in Disway
0
Bencana Sapura

DISWAY

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh

DahlanIskan

ANDA pun punya pengalaman serupa ini: diperlakukan kejam oleh seseorang tapi akhirnya  berterima kasih pada orang tersebut. Begitu juga drh Indro Cahyono –teman akrab Anda itu.

Tanpa Dr Lies Parede, Indro tidak bisa jadi peneliti virus yang hebat seperti sekarang ini. Ia ingat benar ketika pertama menjadi pegawai departemen pertanian. Ia ditempatkan di Balai Penelitian Hewan (Vetaria). Di Bogor.

Hari itu Indro ingin menghadap seniornya. Untuk minta arahan apa yang harus dikerjakan. Sang senior cuek-bebek. Cenderung ketus. Sinis. Merendahkan.

Akhirnya Indro tahu. Pegawai-pegawai di situ yang memberi tahu. Sifat Dr Lies memang begitu. Bahkan dia itu tidak suka bicara dengan siapa pun. Indro pun sedikit terhibur. Tidak sendirian. Ia terus berusaha mendekati Dr Lies. Tidak putus asa. Tidak ngambek.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Ia tahu bahwa Dr Lies memang orang hebat. Dr Lies jagoan dalam melakukan riset. Tidak terbantahkan.

Dr Lies adalah penemu vaksin flu burung. Juga penemu vaksin ND dan Gumboro. Beliau mampu melakukan isolasi virus-virus ayam. Juga mampu melakukan setting uji diagnostik nasional untuk Flu Burung, ND dan Gumboro.

Indro justru mengagumi seniornya itu.

Enam bulan lamanya Indro melakukan riset sendiri. Tanpa bimbingan siapa pun. Ia meneliti embrio.

Melihat ketekunan Indro itu hati Dr Lies akhirnya luluh. Sedikit. Dia lemparkan satu berkas ke Indro. “Pelajari itu. Kamu bikin. Ikuti apa yang ada di berkas itu,” ujar Dr Lies seperti ditirukan Indro–mungkin tidak persis begitu.

Yang dilemparkan itu adalah berkas hasil penelitian seorang profesor dari Inggris: Eric Worral. Ia menemukan: virus itu bisa dikeringkan. Lalu dibikin bubuk. Disimpan. Kelak bubuk itu dihidupkan. Virus pun bisa hidup kembali.

Oleh Eric, teknik mengeringkan virus itu disebut Xerovac. Indro harus membaca hasil penelitian Eric. Lalu harus mempraktikkannya. Indro harus bisa mengeringkan virus. Caranya sesuai dengan petunjuk Eric Worral.

Sebelum mempraktikkannya Indro harus merumuskan dulu secara tertulis. Rumusan itu ia sodorkan ke Dr Lies. Sang pembimbing hanya melirik sekilas kertas Indro. Lalu membuangnya begitu saja.

Indro memungut karya tulisnya itu. Ia renungkan lagi di mana salahnya. Ia pun membuat rumusan baru. Disodorkan kembali ke Dr Lies. Dibuang lagi.

Dibuang lagi.

Dibuang lagi.

Sampai 17 kali.

Di sodoran yang ke 18 Lies masih tidak gembira. Tapi tidak dibuang lagi. “Kerjakan,” kata Dr Lies.

Maka Indro mengerjakan proses pengeringan virus. Berhasil. Bisa juga membuat bubuk virus. Bisa disimpan sampai 6 bulan. Artinya: di bulan keenam itu virus masih bisa dihidupkan lagi. Masih bisa hidup.

Virus yang dikeringkan itu adalah Gumboro. Avibirnavirus. Serupa virus AIDS pada manusia, tapi menyerang ayam. Yakni menyerang sistem kekebalan ayam.

Sekian tahun kemudian Indro gemetar. Ia mendengar Eric Worrel mau datang ke Bogor. Ia membayangkan apakah akan bisa bertemu Eric, tamu penting di Balai Penelitian tempatnya bekerja. Indro masih peneliti junior. Indro begitu ingin bertemu dengan peneliti yang karyanya ia praktikkan. Indro ingat gara-gara karya Eric ia dilempar 17 kali oleh Dr Lies.

Bisa bertemu.

Indro hanya ingin minta tanda tangan. Bukan di bukunya, tapi di atas berkas hasil penelitiannya. Berkas itu sudah agak lusuh. Tapi bersejarah bagi dirinya.

Saat Indro minta tandatangan itulah Eric memuji Indro. “Saya pakai cara Anda. Anda hebat. Bagaimana Anda bisa membuat bubuk virus yang mampu bertahan enam bulan,” ujar Eric.

Kepala Indro membesar. “Bikinan saya sendiri hanya bisa bertahan dua minggu,” ujar Eric. “Apa yang kamu lakukan?” tanyanya.

“Saya hanya mengikuti hasil penelitian Profesor Eric,” jawab Indro merendah.

Kini Eric sudah meninggal. Indro tahu dari anaknya. Sang anak ke Bogor juga. Ia bukan peneliti seperti ayahnya. Ia pewaris perusahaan. Penemuan-penemuan Eric telah menjadi kekayaan perusahaan.

Saat tersiksa itu Indro sudah kawin. Sudah punya anak. Ia kawin ketika masih sama-sama mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Waktu wisuda pun anaknya sudah satu.

Indro mengajak istri dan tiga anaknya saat meneruskan kuliah di Australia. Sang istri jualan makanan di Australia. Untuk bisa mencukupkan beasiswa yang suami.

Rupanya Sang istri jadi penguat suami. Terutama saat Indro di-bully secara nasional. “Saya sudah kebal. Dimarahi siapa pun tidak terasa,” katanya.

Gara-gara tiap hari dimarahi Dr Lies dulu?

“Bukan hanya itu. Sampai sekarang pun saya masih dimarahi. Tiap hari,” katanya.

Yang disindir rupanya terasa. Ia pukul pundaknya dengan kepalantangannyi. Pasangan ini, ehm, seperti masih pacaran saja.(*)

Tags: Dahlan IskanDisway

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Gelar Customer Gathering, Hino Perkenalkan Line Up Euro4 di Gorontalo

Gelar Customer Gathering, Hino Perkenalkan Line Up Euro4 di Gorontalo

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.