Gorontalopost.id – Sejumlah wilayah di Kota Gorontalo, kebanjiran, Senin (18/7) kemarin. Akibatnya sebanyak 15 sekolah dilaporkan tidak bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM), karena ruang kelas yang kebanjiran. Padahal, kemarin, merupakan hari pertama bagi siswa-siswi di Kota Gorontalo masuk sekolah. Banyak diantara mereka yang kecewa, lantaran tidak bisa masuk kelas. Penyebab banjir, selain karena curah hujan yang tinggi, sistem drainase di kota yang telah dipimpin Wali Kota Marten Taha, selama kurang lebih delapan tahun ini, buruk. Bahkan beberapa area, hujan sesaat saja langsung tergenang air.
Keputusan meliburkan sekolah di hari pertama masuk sekolah, seperti yang dilakukan Lembaga Pendidikan Islam Terpadu, Al-Islah, Kota Gorontalo. Sekolah yang beralamat di Jalan Irian, Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah ini, seluruh siswa- siswi baik yang TK maupun SD harus diliburkan, karena gedung sekolahnya terendam air, kemarin. Ketua Yayasan Al Ishlah Gorontalo, Helmi Adam Nento, dikutip hargo.co (Gorontalo Post grup), mengatakan, tinggi air mencapai lutut orang dewasa, dan hal itu mengganggu proses belajar mengajar. “Ini kan siswa baru, ya otomatis kalau banjir begini kan terganggu. Jadi kita liburkan,” tutur Helmi Adam Nento.
Selain itu ia juga mengungkapkan, luapan air ini terjadi akibat dari tersumbatnya drainase. Tingginya curah hujan membuat debit air meningkat, sementara saluran atau drainase tersumbat, dan airnya meluber hingga menggenangi gedung sekolah.
“Mungkin memang saluran yang di Jalan Agus Salim dan Jalan Irian mampet, sehingga dampaknya ke sekolah dan perumahan yang ada di belakang,” ungkap Helmi Adam Nento. Kendati begitu, kata Helmi, jika cuaca membaik, dan air segera surut, hari ini (19/7) KBM akan kembali berjalan normal. Hal yang sama dilakukan Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, disejumlah sekolah. Misalnya di SMP Negeri 7 Kota Gorontalo. Sekolah yang berdekatan dengan SMA Negeri 3 Kota Gorontalo ini memang langganan tergenang banjir. Sebagian ruang kelasnya tergenang air, pihak sekolah yang mendapat kunjungan Dinas Pendidikan, kemarin, terpaksa memulangkan para siswa, yang baru hendak masuk sekolah.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Gorontalo, Husin Ali, mengatakan, ada 15 sekolah yang terpaksa ‘tambah libur’ kemarin. Aktivitas belajar, lanjut dia, dilakukan di rumah, karena sekolah mereka banjir.
“Mereka tidak libur. Mereka tetap belajar, tapi dari rumah,” ungkap Husin Ali.
15 sekolah yang terendam banjir, lanjut Husin, terdiri dari 12 Sekolah Dasar (SD) dan tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ricinnya kata Husin, satu SD di Kecamatan Kota Barat, satu SD di Kecamatan Dungingi, lima SD di Kecamatan Kota Selatan, dua SD di Kecamatan Hulondhalangi, dan dua SD di Kecamatan Sipatana. Sedangkan SMP berada di Kecamatan Hulondhalangi, Kecamatan Kota Tengah, dan Kecamatan Kota Selatan.
Menurut Husin, para siswa akan kembali aktif hari ini (selasa 19/7), jika cuaca tidak hujan, dan air banjir tidak lagi merembet hingga ke sekolah.
Sementara itu, kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Iskandar Moerad, mengatakan, banjir dan genangan air hampir menyeluruh di wilayah Kota Gorontalo. Tinggi air, kata dia bervariasi, ada yang hingga di atas betis orang dewasa, ada pula yang hanya diatas mata kaki orang dewasa.
“Yang paling parah itu ada di wilayah pemukiman di Jalan Delima, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, dan Kelurahan Limba B, serta di Limba U2 kompleks celebes lama,”ujarnya. Di wilayah itu, air masuk sampai ke rumah warga.
Pantauan Gorontalo Post, hingga sore kemarin, sejumlah area masih direndam air banjir, termasuk beberapa ruas jalan juga terendam, seperti di simpang empat kantor gubernur lama, dan jalan Palma. Air mulai surut saat jelang magrim, kemarin. Itu pun masih ada rumah warga di Kelurahan Libuo, Limba B dan Limba U2 yang terendam. Warga yang terdampak lebih memilih tidak mengungsi. Mereka tetap bertahan di rumah masing-masing.
“Kami tidak mengungsi, karena banjirnya tidak begitu parah. Kami tetap di rumah, takutnya kalau ditinggalkan pencuri masuk dan mengambil barang,” ucap Jamal, warga Libuo.
Pemerintah Kota Gorontalo sendiri telah melakukan upaya penanganan darurat berupa membagikan makanan siap saji kepada warga terdampak. Makanan diantar langsung ke rumah masing-masing warga.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dan Wakil Wali Kota, Ryan F. Kono melakukan pemantauan wilayah yang terdampak. Dengan menggunakan sepatu booth warna kuning, Wali Kota Marten Taha bahkan turun langsung dan melihat kondisi warga. Secara umum, hampir seluruh Kota Gorontalo terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi, disebabkan drainase yang tidak mampu menampung debit air, dan tersumbat. Sungai Bone dan sungai Bolango, yang selama ini juga menjadi penyebab banjir di Kota Gorontalo, kemarin, debit airnya masih terkendali, dan aman.
BONBOL , GORUT, KABGOR TAK BANJIR
Sementara itu di Kabupaten Bone Bolango, Kepala Pelaksana BPBD Bone Bolango, Achril Yoan Babyonggo, menyebutkan, tidak ada satupun sekolah yang terendam banjir di daerahnya. Bahkan, diakui mantan Camat Suwawa ini, banjir bandang yang melanda dua desa di Bone Pantai, juga tidak menyasar hingga ke fasilitas pendidikan seperti sekolah. “Alhamdulillah semua sekolah di Bone Bolango aman, tidak terkena banjir. Jadi tidak ada sekolah yang menambah libur siswa. Semua sisa sudah mulai sekolah Senin (18/7). Bahkan, semua pejabat di Pemda Bone Bolango jadi pembina upacara di sekolah,”ungkap Achril. Untuk korban banjir di Bone Pantai, kata dia, telah diberikan bantuan makanan siap saji, dan beras dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Ada juga alat mandi dan makanan instan dari Dinas Sosial. Selain itu, tambah mantan Camat Tapa ini, ada pelayanan kesehatan dari Puskesmas Bone Pantai, Dinas Kesehatan Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo, ada bantuan air bersih dari Balai Sungai Sulawesi.
Hal yang sama terjadi di Kabupaten Gorontalo (Kabgor), seluruh sekolah di kabupaten ini melaksanakan KBM hari pertama dengan lancar, tanpa ada satu pun sekolah yang diliburkan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Gorontalo, Titowanto Pauwei menjelaskan, semua pelaksanaan KBM hari pertama berlangsung normal. “Tadi (kemarin,red) kita sudah mulai tahun ajaran baru, khusus SD-SMP sudah mulai masuk seperti biasa,” ujarnya. Ia memastikan, tak ada satu pun sekolah yang terdampak banjir.
Di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), KBM juga berlangsung normal. Tak ada sekolah yang diliburkan, karena tidak terdampak banjir. Kadis Pendidikan Gorut, Irwan A. Usman mengatakan, hari pertama sekolah kemarin, semuanya sekolah buka dan melakukan KBM dengan normal. “Untuk aktivitas sekolah berjalan lancar, semuanya normal” ungkapnya. Ia menambahkan, hingga sore kemarin, tak ada sekolah di Gorut yang terdampak banjir. (tro/rwf/roy/nat/abk)











Discussion about this post