Gorontalopost.id – Penyakit mulut dan kuku hewan (PMK) tidak membuat para peternak kambing di Gorontalo patah semangat. Hingga saat ini masih cukup banyak peternak yang menjalankan usahanya.
Bahkan usaha ternak kambing omzetnya bisa mencapai jutaan rupiah.
Pantauan Gorontalo Post, di tengah tingginya permintaan, harga kambing di pasaran masih cukup mahal. Kambing jantan mencapai Rp4,5 juta. Harga tersebut mulai berlaku di bulan Juni.
Hais B. Hasir, pedagang kambing di Kelurahan Molosipat W, Kota Barat, Kota Gorontalo mengatakan, harga kambing bervariasu, mulai dari yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar yang mencapai Rp4,5 juta.
“Harga kambing kurban yang dijual di tempat ini, berbeda-beda. Ukuran kecil Rp2,5 juta, ukuran sedang Rp3,5 juta dan ukuran besar mencapai Rp4,5 juta,” kata Hais B. Hasir Ia juga mengungkapkan orderan kambing juga banyam berasal dari luar daerah.
“Dari penjualan ini, yang paling banyak membeli itu dari luar daerah. Sedangkan untuk masyarakat Gorontalo membeli hanya untuk aqiqah,” ujarnya.
Dalam sehari, kambing yang terjual mencapai 2 – 3 ekor. “Alhamdulillah selama penjualan dari bulan Juni saya mendapatkan keuntungan mencapai Rp5 jutaan dan di bulan Juli ini saya mendapat Rp6 jutaan.
Samsir, peternak di Kelurahan Buliide juga mengakui saat ini usaha ternak kambing cukup baik, disebabkan banyak warga yang membutuhkan kambing baik jantan untuk akikah dan betina untuk rumah makan.
“Beternak kambing saya buat sebagai hobi, sehingga tidak bosan. Tapi Alhamdulillah hobi ini menghasilkan,” katanya.
Ia menjual kambing betina mulai Rp1 juta, sementara kambing jantan mulai Rp2,5 jutaan per ekor.(Mg17/dan)












Discussion about this post