Gorontalopost.id – Menjelang lebaran Idul Adha, masyarakat sudah banyak mempersiapakan segala kebutuhan. Termasuk para peternak banyak yang mulai menyiapkan stok hewan kurban seperti sapi untuk dijual.
Sejumlah pedagang saat diwawancarai Gorontalo Post mengakui penjualan hewan kurban tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun kemarin
Seperti halnya di salah satu peternakan hewan kurban di Desa Doluhupa Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Pantauan Gorontalo Post di tempat tersebut tersedia beberapa hewan ternak kurban khususnya sapi. Per ekornya dibanderol mulai Rp6 juta hingga Rp10 juta untuk jenis Ciania dan Rp16 juta hingga Rp18 juta per ekor untuk jenis Sumba.
Alvin, salah satu owner peternakan hewan kurban mengatakan bahwa saat ini harga jual hewan kurban cukup naik.
Lebaran Idul Adha kemarin pada saat Covid-19 pendapatan dan harga jualnya sangat menurun, selama lebaran Idul Adha tahun kemarin hanya tiga ekor sapi yang laku dan harga jualnya untuk sapi ukuran kecil Rp5 juta per ekor dan yang ukuran besar Rp10 juta samapi 15 juta per ekor.
Sementara itu, di wilayah Bone Bolango, harga sapi kurban dibanderol mulai Rp10 jutaan-25 jutaan per ekornya. Mulai sapi Bali, Bacan, persilangan sumba hingga beberapa jenis lainnya. “Kalau sekarang itu penjualan sudah membaik dibanding beberapa tahun kemarin, apalagi di awal pandemi.
Hanya saja tantangan sekarang itu terkait penyakit PMK, karena ada warga yang sangat hati hati beli sapi sehingga promosi kami harus lebih banyak dilakukan,” ungkap Umar pedagang sapi di Bulango Timur. Ia mengaku dalam sepekan, sapi kurban yang terjual bisa mencapai 8 ekor. “Menjelang hari H akan semakin banyak permintaan,” tuturnya.(Mg01/dan)












Discussion about this post