Gorontalopost.id – Dua mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), dari Faukltas FIP, akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Gorontalo, personel Polsek Suwawa, Komunitas Pecinta Alam, Mapala, Rapi Bone Bolango, Bhabinsa Koramil Suwawa, serta masyarakat sekitar.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, ada kurang lebih 15 orang mahasiswa pecinta alam (Mapala) Belantara, yang melakukan pendakian untuk mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) ke 7, di Gunung Tilongkabila, Bone Bolango, pada Kamis (23/06/2022), sekitar pukul 04.00 Wita.
Tiba-tiba saja, pada Jumat (24/06/2022), sekitar pukul 10.00 Wita, salah seorang anggota atas nama Deananda Doke (23) mengalami kelelahan. Melihat hal itu, mereka kemudian memutuskan untuk beristirahat pada ketinggian 701 meter di atas permukaan laut (MDPL). Pada saat itu, Dea tak kunjung membaik, suhu tubuhnya turun derastis disertai batuk darah, sehingga teman-temannya mencurigai dirinya terkena hipotermia. Tubuh Dea pada saat itu lemas dan tidak mampu lagi berjalan.
Apalagi Dea dan kawan-kawan harus menghadapi medan terjal, ditambah lagi kondisi jalan yang becek akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Gorontalo. Selanjutnya, sekitar Pukul 21.00 Wita, tim pendakian mengambil keputusan untuk beristirahat di pos 1 sembari menunggu tenaga korban kembali pulih. Setelah ditangani, Dea perlahan membaik, suhu tubuhnya kembali normal meskipun begitu, tenaganya belum pulih total.
“Kami diinformasikan oleh tim bahwasanya ada kejadian membahayakan manusia, salah satu orang diantaranya mengalami hipotermia. Kami menerima laporan pada 24 Juni 2022, sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu, kami terus melakukan pemantauan sembari mendengarkan kabar. Dari penyampaian mereka, bahwa sudah aman tapi setiap sejam sekali kami tetap menanyakan keberadaan dari para pendaki itu. Pada pukul 20.00 Wita, kembali memberikan laporan kepada kami di kantor SAR Gorontalo,” kata Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra.
Ditambahkan pula, sekitar pukul 21.00 Wita, tim SAR kembali menerima laporan dari tim pendakian, bahwa mereka membutuhkan pertolongan, sehingga pada Pukul 21.20 Wita, tim SAR menuju kaki gunung Tilongkabila. Saat itu juga, tim gabungan langsung melakukan pencarian. Proses evakuasi mengalami banyak hambatan, selain medan terjal, dan kondisi tanah yang licin dan berair, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, IEA, BPBD, RAPI, Mapala harus membuka jalur sendiri untuk bisa menjangkau para pendaki.
“Sekitar Pukul 03.00 Wita, Tim SAR gabungan berhasil menjangkau para pendaki, kondisi korban yang mengalami hipotermia sudah perlahan membaik. Tapi ada masalah baru lagi, salah satu diantara mereka punya riwayat penyakit asma, sehingga kami agak kesulitan mengevakuasi,” jelasnya.
Selanjutnya, sekitar Pukul 18.30 Wita, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban ke perkampungan dalam keadaan selamat dan dua diantaranya mendapat penanganan medis lanjutan di Puskesmas Suwawa.
Kapolsek Suwawa, AKP Raden Dian Nugraha Wijaya,S.I.K mengatakan, ada dua korban dalam peristiwa tersebut. Keduanya yakni Deananda Doke (23) dan Nur Rajiku (19). Alhamdulillah keduanya sudah mendapatkan penanganan medis dan kondisinya sudah membaik.
“Kami berharap, agar masyarakat, mahasiswa maupun organisasi apapun itu, kiranya bisa memberikan informasi kepada aparat Kepolisian setempat, baik itu Polsek maupun Polres, sehingga bisa dilakukan pendampingan atau dapat dilakukan penanganan ketika ada masalah di lapangan. Minimal, ada pemberitahuan kepada kami,” harapnya. (kif)










Discussion about this post