Gorontalopost.id – Koalisi SMS (Saipul A. Mbuinga-Suharsi Igirisa) yang diisi oleh sejumlah partai-partai besar di Kabupaten Pohuwato kini berada di ujung tanduk. Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan pemilik kursi parlemen terbanyak di Pohuwato (10 kursi) disinyalir bakal hengkang dari koalisi.
Hal ini sebagaimana terungkap dalam rapat pimpinan harian (Pinhar) dan seluruh ketua-ketua PK Golkar se-Kabupaten Pohuwato, bertempat di sekretariat Golkar Pohuwato, Kamis (16/6) kemarin. Dalam rapat yang dipimpin langsung Ketua DPD Golkar Pohuwato, Nasir Giasi itu, sejumlah kader dari 13 PK hingga DPD mendesak agar partai berlambang pohon beringin ini untuk keluar dari koalisi SMS.
Alasannya, SMS (Saipul A. Mbuinga-Suharsi Igirisa) yang kini menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato dinilai tidak komitmen dengan apa yang menjadi visi-misi yang sama-sama digagas dalam koalisi besar ini. Merespon adanya desakan itu, pimpinan DPD Partai Golkar Pohuwato pun bakal menyikapinya secara serius.
Sekretaris DPD Partai Golkar Pohuwato, Al Amin Uduala, saat diwawancarai membenarkan hal tersebut. “Itu benar, dan pada saat rapat yang kita gelar tadi (kemarin, red), memang ada, bahkan desakan-desakan dari teman-teman pimpinan Kecamatan bahkan juga pengurus DPD II, yang menyatakan sekaligus mempertanyakan sikap dari Partai Golkar yang saat ini ada dalam koalisi SMS. Desakan ke kami adalah meminta untuk keluar dari Koalisi Pasangan SMS.
Tentu untuk keluar dari koalisi tidak serta begitu karena Partai Golkar adalah Partai yang taat asas, ada mekanisme yang harus ditempuh oleh partai sehingga kami sampaikan bahwa akan ada rapat yang kita gelar untuk menindaklanjuti apa yang menjadi usulan maupun masukan dari teman-teman PKPK,” ujarnya.
Menyikapi hal itu, Partai Golkar Pohuwato kata Al Amin akan segera membentuk tim 9 dalam melakukan pengkajian lebih mendalam. “Saat ini kita belum ada putusan kaitan dengan apa yang menjadi desakan ketua-ketua PK, namun kami akan menggelar rapat dulu, entah di tingkat Pinhar secara terbatas bahkan kami juga akan membentuk tim 9 yang akan membahas, mengkaji terkait langkah tepat Partai Golkar terkait tuntutan teman-teman di kecamatan,” kata Al Amin.
Adapun munculnya desakan-desakan ini jelas Al Amin dipengaruhi oleh penilaian para kader tentang pemerintahan SMS saat ini. “Alasan teman-teman kecamatan, tentu ada beberapa indikator, beberapa barometer, utamanya menyangkut masalah visi-misi dimana Partai Golkar berkoalisi dengan SMS tentu juga merumuskan bersama apa yang menjadi visi-misi tersebut. Nah tentu kita akan lihat apa yang menjadi tuntutan teman-teman apakah ada indikator dari sekian visi-misi SMS yang tidak tercapai ataupun belum terpenuhi secara maksimal,” jelasnya.
Dari kacamata DPD II sendiri kata Al Amin, capaian Visi-misi SMS sendiri terlalu dini untuk dinilai sekarang. “Saya kira pemerintahan SMS ini belum berakhir, untuk mengukur visi-misi tercapaikan atau belum, terlalu dini kita menyampaikan itu, tetapi bisa kita evaluasi dari tahun ke tahun. Target yang telah dicapai misalnya kaitan dengan penurunan angka pengangguran, kemiskinan, nanti kita akan kaji melalui tim 9 yang dibentuk DPD II. Secara personal Golkar memiliki kader-kader di parlemen tentu melakukan evaluasi-evaluasi sesuai dengan kerja-kerja di Parlemen,” tuturnya.
“Desakan-desakan seperti itu adalah hal yang biasa, sebagai bentuk dinamika Partai politik. Bisa saja ada kader yang tidak puas, melihat secara langsung seperti apa kinerja pemerintahan. Dibuktikan dengan adanya desakan-desakan dari PK-PK,” pungkasnya.
Sementara itu, kader Partai Gerindra yang juga juru bicara Bupati Pohuwato, Abdul Rahman Murad saat diwawancarai Gorontalo Post mengatakan pihaknya sangat menghargai apapun keputusan yang diambil oleh partai Golkar.
“Pada prinsipnya kita harus sama-sama mengapresiasi sikap dari setiap lembaga apapun dan di mana pun. Terlebih-lebih Partai Golkar yang hari ini adalah partai penguasa yang ada di parlemen. Setiap parpol itu memiliki garis juang masing-masing,” ungkapnya.
Terkait dengan hubungan antara Golkar dan Gerindra di Pohuwato, pria yang akrab disapa Amank ini menegaskan bahwa semuanya masih berjalan baik. “Sejauh ini hubungan kami fine-fine saja komunikasi politik yang kita bangun. Pada Ketua DPRD yang juga sekaligus Ketua DPD Partai Golkar. Bahkan sejauh ini pemerintahan masih senantiasa membuka ruang komunikasi dan bahkan komunikasi itu masih terbangun,” tegasnya.
“Harapan kami konsistensi dan komitmen dalam proses perjuangan ini sampai pada klimaks sampai pada titik akhir. Sehingga apa yang menjadi janji-janji politik kita ke seluruh masyarakat Kabupaten Pohuwato itu dapat terealisasi dengan baik dan paripurna. Kita menghargai dan kita tidak bisa terlalu ke dalam mengintervensi dalam rangka merubah apa yang menjadi sebuah keputusan teman-teman,” pungkasnya. (ayi)












Discussion about this post