Gorontalopost.id – Setelah sempat menyentuh posisi Rp10 ribu per liter, kini harga beras di sejumlah pasar tradisional di Gorontalo berangsur kembali stabil.
Pantauan Gorontalo Post, harga beras di Pasar Mingguan Andalas, Kota Gorontalo, harga beras turun menjadi Rp8 ribu-9 ribu per liter. Misalnya untuk jenis ciheran Rp8 ribu per liter, membramo Rp8.500 per liter, Yenti Rp8.500 per liter, ladang baru Rp9 ribu per liter, klara super Rp9 ribu per liter dan superwin Rp9 ribu per liter.
“Alhamdulillah untuk harga beras sekarang masih normal, kan sekarang ini juga lagi musim panen jadi tidak ada kenaikan harga, dan semoga nanti juga tidak akan ada kenaikan harga, kasihan kan masyarakat. Apalagi sekarang masih dalam keadaan pandemi,” kata Roni Abas, salah seorang pedagang beras.
Dengan harga yang masih normal pada saat ini, lanjut Roni, pendapatan yang ia peroleh dikisaran Rp5-6 juta.
“Kalau untuk pendapatan saya itu tergantung dari pembeli juga, biasanya yang saya dapat perhari itu sekitar Rp5-6 Juta. Itu juga sudah termasuk modal,”tuturnya.
Yani, pedagang sembako di pasar mingguan juga mengatakan, harga beras beberapa waktu lalu naik karena kualitas beras juga sangat baik. “Kalau mahal itu karena kualitasnya sangat baik, putih bersih dan tidak mudah busuk,” katanya.
Ia mengaku meski harga tinggi, beras yang dijualnya masih laris. Dan saat ini, ketika harga mulai kembali stabil, penjualan lebih meningkat. “Sehari yang laku biasanya sampai 5 koli. Dan sekarang saat harga stabil bisa laku smapai 9 koli,” ungkapnya.(Mg08/dan)












Discussion about this post