Gorontalopost.id – Meski pembelian BBM jenis pertalite dan solar sudah dibatasi dengan adanya surat edaran Gubernur Gorontalo Nomor 541/BP-Ekbang/379/IV/2022 tanggal 8 April 2022 mengenai pengendalian pendistribusian jenis bahan bakar minyak tertentu (Solar Subsidi) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (Pertalite).
Namun, pengecer BBM pertalite di Gorontalo mengaku masih memperoleh stok pertalite dari pemasok. Di Gorontalo, rata rata pengecer pertalite membeli stok BBM bersubsidi itu dari pemasok yang menggunakan sepeda motor bertangki besar.
Putri, salah seorang penjual pertalite mengaku belum tahu soal aturan baru dari Pemprov Gorontalo itu. Ia mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini, pasokan pertalite dari pemasok masih sama atau tidak berkurang.
“Sampai sekarang saya masih dapat stok seperti biasanya,” katanya.
Ia mengungkapkan, biasanya, ia memperoleh stok pertalite sebanyak 35 liter dengan harga Rp300 ribu atau per liternya dikisaran Rp8.500an. Kemudian pertalite dijual kembali dengan harga Rp10 ribu. “Sehari itu yang laku bisa lebih dari 15 botol,” tuturnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali sebelumnya menegaskan, pihaknya telah mengeluarkan edaran bahwa SPBU harus menyalurkan sesuai dengan aturan atau SOP yang ada yaitu tidak melayani jerigen tanpa disertai surat rekomendasi dari pemda dan langsung ke konsumen akhir.
“Apabila masyarakat menemukan adanya ketidaktersediaan BBM ataupun menemukan kejadian lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kami, kami membuka layanan konsumen Pertamina Call Center 135 untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat,” tuturnya.
(dan)












Discussion about this post