Gorontalopost.id – BPJS Kesehatan terus mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis digital yakni layanan telekonsultasi kesehatan atau telemedicine. Layanan yang sedang dalam tahap ujicoba ini dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan.
Menurut Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggo Malut dr.Mediyanti Elya Permatasari A.Ak., selain mudah diakses layanan Telemedicine tersebut cost effective dari segi waktu dan biaya karena peserta dapat melakukan konsultasi dokter dan mendapatkan layanan tanpa perlu hadir di fasilitas kesehatan atau Faskes.
“Sesuai PerPres No.82 tahun 2018 terkait pengembangan sistem pembayaran. Kita ingin pembayaran efektif dan efisien yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat .
Layanan yang bernama Konsultasi Medis Online (Komen) dulunya bernama Temenin (Telemedicine Indonesia) akan sangat membantu peserta terutama masyarakat yang aksesnya jauh dari FKTP maupun di rujuk ke FKRTL,”jelas dr.Mediyanti saat membuka kegiatan Penandatanganan MOU dan PKS Pengembangan Sistem Pelayanan Kesehatan dan Sistem Pembayaran Berbasis Telemedicine Dalam Program Jaminan Kesehatan. Kamis,(9/6) di Hotel Aston Kota Gorontalo.
Dr.Mediyanti menuturkan, tahun 2020 merupakan awal ujicoba terbatas Telemedicine dengan 5 FKTP di seluruh Indonesia salah satunya Puskesmas Dungaliyo yang berada di wilayah Kabupaten Gorontalo.Olehnya, dirinya sangat mengapresiasi Pemda Provinsi Gorontalo yang telah mendukung program JKN, mengingat lebih dari 95 persen penduduk daerah Gorontalo telah tercover pada program BPJS Kesehatan atau Universal Health Coverage.
“Harapan kami pada proses pelaksanaan ujicoba ini nantinya baik Pemda, Faskes terus bersinergi mendukung sarana prasarana penunjang termasuk jaringan komunikasi data,”ujar dr.Mediyanti.
Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan cabang Gorontalo Muhammad Yusrizal memaparkan, ada 16 FKTP yang tersebar di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia sebagai FKTP ujicoba kelompok A yang implementasinya dilaksanakan pada April 2022 lalu.
Khusus kantor cabang Gorontalo Puskesmas Dungaliyo di Kabupaten Gorontalo masuk dalam FKTP ujicoba Kelompok A. Sementara untuk kelompok B paling lambat tanggal 1 Juli 2022 dengan 84 FKTP. Puskesmas Kabila, RS Toto Kabila dan RS.MM Dunda masuk dalam Faskes ujicoba kelompok B ini.
“Tentu didalam pelaksanaan ujicoba ini akan dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga memang akan dilihat apa yang akan menjadi manfaat bagi FKTP dan FKRTL ini,”tukas Yusrizal. (Adv29)












Discussion about this post