Gorontalopost.id – Program Doktor Pendidikan, bekerjasama dengan Pemrintah Kabupaten Gorontalo melaksanakan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Kegiatan ini dihadiri oleh direktur Pascasarjana UNG, Prof. Dr. Asna Aneta, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Dr Sutrisno, serta tim GLS Prof Dr Syamsu Qamar Badu dan Ibu Prof Dr Evi Hulukati
. Hadir juga Kepala Sekolah, Guru Siswa dan siswi dilingkungan kabupaten Gorontalo Kepala sekolah SMPN 1 Batudaa kabupaten Gorontalo.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kabupaten Gorontalo dengan Program Studi Doktor S3 Pendidikan,
Melibatkan Mahasiswa Angkatan 2021 Zubair Pomalingo (Kegiatan Prodi Doktor Pendidikan). Setiap kegiatan pengabdian stakeholders. keterlibatan Perguruan Tinggi sangat penting untuk meningkatkan kualitas sekolah dan pemerintah Daerah antara Dosen dengan mahasiswa S3 Pendidikan, Kepala Sekolah Guru (MKKS) & Siswa serta masyarakat dan Stakeholders.
Kaprodi Doktor Pendidikan, Prof. Dr. Novianty Djafri menyampaikan pelaksanaan kegiatan secara kolaboratif dan bersinergi yang dilaksanakan oleh MKKS Barakati Dinas Kabupaten Gorontalo.
“Perguruan Tinggi sebagai akademisi dan Pemerintah Daerah kabupaten Gorontalo.
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah di bidang literasi pendidikan; Yakni melalui kebijakan pemerintah yakni unsur sekolah; para pendidik; kepala sekolah dan guru untuk menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat,” ungkapnnya.
Kegiatan GLS ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat Literasi baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Gerakan Literasi Sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua lini stakeholders; perguruan tinggi, warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen.
“Maka upaya ini menjadi bagiannya kami dari perguruan tinggi untuk bersamai dalam kegiatan GLS ini, merupakan kegiatan Gerakan Literasi Nasional (GLN)
Kegiatan GLS ini oleh para pendidik dilaksanakan melalui proses pembelajaran, misalnya dalam literasi membaca; para pendidik dapat mewujudkannya melalui pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca,” ujarnya.
Guru membacakan buku dan siswa/wi membaca dalam hati.
Literasi tidak lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, dan auditori, serta di tunjang oleh informasi digital, pemanfaatan TIK dan lainnya, serta d Di abad 21 ini , kemampuan ini disebut sebagai kemampuan berliterasi yang khusus berada di sekolah yang harus digerakkan bersama-sama, bersinergi untuk mencapai maksimal dalam program pendidikan sekolah.
Tujuan kegiatan ini; untuk membekali para pendidik dalam menguasai implementasi kebijakan Literasi Pendidikan melalui Gerakan Literasi Sekolah.
“Untuk para pendidik agar dapat Lebih memahami GLS juga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta skill dan ketrampilan pendidik dalam menumbuhkan semangat berliterasi kepada warga sekolahnya atau para peserta didik yang memilik hambatan informasi terkait GLs yakni; yang di sebabkan oleh beberapa orang tua siswa kurang peduli dengan kegiatan literasi; minimnya bantuan dari pemerintah, guru dalam pelaksanaan kegiatan GLS ini,” jelas Prof. Novianty. (wan)












Discussion about this post