Gorontalopost.id – Kasus dugaan penganiayaan terhadap salah seorang bocah berusia 5 tahun, yang bernama ASK atau yang akrab disapa Adik Icha, turut mendapatkan respon dari para tetangga yang ada di salah satu kos-kosan, di Kelurahan Molosifat W, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
Para tetangga pun masing-masing mengungkapkan keseharian dari para pelaku yakni ibu dan nenek tiri, yang tega menganiayaa Adik Icha, hingga meninggal dunia pada Rabu (18/05/2022).
Beberapa tetangga kosan saat ditemui wartawan magang Gorontalo Post mengaku, sebelum peristiwa tersebut, tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan dari ibu dan nenek tiri Adik Icha.
Bahkan, sebelum kabar kematian Adik Icha, dua hari sebelum kejadian para tetangga kosan sempat melihat, anak itu duduk di depan pintu kamar kos.
“Sepengetahuan saya, Adik Icha tinggal bersama ibu dan nenek tirinya sebelum Ramadan. Adik Icha datang hanya untuk berlibur. Saya juga tidak begitu mengetahui aktivitas sehari-hari mereka di kos itu, mereka orangnya sangat tertutup,” kata Linda yang merupakan masyarakat sekitar.
Tak hanya itu saja, Linda pun turut menyampaikan, dirinya sempat mengundang Adik Icha dan juga ibu serta nenek tirinya ke acara ulang tahun anaknya.
Pada saat itu, dirinya sempat melihat dengan jelas perilaku Adik Icha, di mana bocah tersebut sopan, pendiam dan penurut, tidak nakal dan jarang kelihatan bermain di luar kamar.
“Beda dengan nenek tirinya, ekspresi wajahnya sangat menakutkan. Bahkan anak saya tidak mau mendekati nenek itu, anak saya mengurung diri di kamar, karena takut melihat wajah dari nenek ini,” tambahnya.
Meski demikian lanjut Linda, tutur kata mereka dengan keluarganya, kelihatan sangat baik. Inilah yang membuat masyarakat sekitar maupun penghuni kos tidak ada kecurigaan, terhadap apa yang mereka lakukan kepada Adik Icha.
“Cara berkomunikasi ibu tiri dan neneknya dengan warga di sini sangat baik. Jadi, tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan antara keluarga tersebut,” katanya.
Kabarnya, Adik Icha akan dijemput oleh neneknya dalam waktu dekat ini. Namun naas, kejadian buruk menimpa Adik Icha. Bocah yang baru berusia lima tahun tersebut, meninggal dunia ditangah orang terdekatnya.
“Saya sangat terkejut ketika menerima informasi ini. Kami selaku tetangga, tidak mengetahui kalau ada peristiwa seperti ini yang terjadi di dalam kamar kos, yang mengakibatkan anak yang begitu polos dan cantik ini, meninggal dunia,” terangnya.
Hal senada pula dikatakan Samsul. Dirinya mengaku bahwa barang bukti yang dipergunakan oleh ibu dan nenek tiri Adik Icha, yang digunakan untuk memukul, dibuang di belakang kos, sehingga tidak ada yang mengetahui tentang perbuatan keji yang dilakukan oleh mereka.
“Kami sama sekali tidak mendengarkan teriakan meminta tolong atau jeritan suara Adik Icha. Biasanya, saya hanya mendengar suara adik tiri dari Adik Icha menangis, yang masih berusia sekitaran satu tahun lebih,” kata Samsul.
Sementara itu, ayah kandung, ibu tiri SWA (27) dan nenek tiri SI (65) yang sebelumnya dibawa ke daerah Sulawesi Utara (Sulut), saat ini telah berada di Polres Gorontalo, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik.
“Mereka saat ini sementara kami lakukan pemeriksaan. Untuk informasi lebih lanjut, akan kami sampaikan kembali setelah dilakukan gelar perkara.
Untuk saat ini mereka masih berstatus sebagai terperiksa,” kata Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Suka Irwanto,S.I.K,M.Si melaui Kasat Reskrim, Iptu Moh. Nauval Seno,S.T.K,S.I.K. (Mg-16/kif)










Discussion about this post