Gorontalopost.id – Rustam Abas bersama Ratna Saliki, Pasutri asal Desa Ayula, Kecamatan Randangan, Pohuwato, hanya bisa berpasrah diri atas nasib tragis yang menimpa sang buah hati tercinta, Apriliya Abas yang baru berusia 4 tahun.
Pasalnya, Apriliya yang sempat dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan disaluran irigasi Bendungan Randangan, dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Senin (25/04/2020), sekitar Pukul 20.20 Wita.
Informasi yang dirangkum, setelah melakukan pencarian terhadap korban selama beberapa jam. Tim gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR Marisa, BPBD, TNI-Polri, aparat desa serta masyarakat, menemukan bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) itu, dalam keadaan sudah tak bernyawa. Jasad bocah malang itu ditemukan kurang lebih 3 kilometer dari tempatnya bermain.
Kuat dugaan, kondisi debit air irigasi yang cukup tinggi, membuat Apriliya tenggelam saat jatuh dalam saluran yang mengaliri lahan persawahan warga.
Setelah beberapa jam melakukan penyisiran disekitar irigasi di Dusun Mootilango, tim gabungan yang dibantu masyarakat, akhirnya berhasil menemukan dan mengevakuasi jasad Korban pada pukul 20.20 Wita.
Komandan Pos SAR Marisa, Alfrits M. Rottie menjelaskan, saat ditemukan, korban sudah berada dalam selokan kecil irigasi yang mengairi sawah masyarakat. Kondisi debit air yang cukup tinggi kata dia, membuat korban hanyut sejauh kurang lebih 3 kilometer.
“Ditemukan di selokan kecil yang mengairi persawahan. Setelah kami temukan, langsung kami bawa ke rumah duka,” ujarnya.
Tim gabungan yang diturunkan ungkapnya lagi, terdiri dari personel Basarnas Gorontalo Pos Marisa, BPBD Pohuwato, TNI-Polri, Aparat desa serta sejumlah masyarakat.
“Kalau dari kami Pos SAR Marisa ada 6 personil. Alasan kami tetap melakukan pencarian hingga malam hari, karena kemungkinan besar korban masih ada disekitar lokasi. Pertimbangan lainnnya yakni tempat kejadian hanya saluran irigasi, sehingga tidak membahayakan tim gabungan dan masyarakat yang ikut mencari.
Kalau dia sungai atau laut, mungkin kami hentikan sementara pencarian dengan tetap melakukan pemantauan. Pertimbangan itu membuat kami untuk tetap melakukan pencarian dan pada pukul 20.55 Wita, korban berhasil kami evakuasi,” pungkasnya.
Hal senada pula disampaikan Kapolsek Randangan, Iptu Syaiful Djakatara,S.H. Menurutnya, peristiwa seperti ini diharapkan tidak terjadi lagi dikemudian hari. Oleh karena itu, diharapkan agar orang tua bisa memperhatikan anak-anaknya saat sedang bermain.
“Alhamdulillah korban sudah ditemukan oleh tim gabungan dan telah dikebumikan pada Selasa (26/04/2022). Semoga kejadian ini bisa menjadi perhatian bagi kita semua.
Kami pun dari aparat Kepolisian, turut berdukacita dengan meninggalnya adinda Apriliya. Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan kekuatan serta ketabahan dan keikhlasan,” harapnya. (ryn/ kif)











Discussion about this post