Gorontalopost.id – Beragam upaya yang dilakukan PT Pabrik Gula Gorontalo (PGG) dalam menekan kenaikan harga gula yang melambung tinggi sejak hari pertama Ramadhan tahun 2022.
Bahkan, terobosan pabrik gula terbesar di Sulawesi ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Gorontalo Haruna SH MH.
Apresiasi Gubernur dan Kajati Gorontalo ini disampaikan keduanya disela-sela melakukan pemantauan pasar murah yang digelar di halaman Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo Selasa (26/4/22).
“Alhamdulillah saya mendapat kehormatan dari Bapak Kajati dan ibu Kajati untuk menggelar pasar murah dalam rangka menghadapi Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri, ” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat diwawancarai wartawan koran ini usai membuka sekaligus meninjau langsung pasar murah tersebut.
Rusli juga berterima kasih kepada Kajati Gorontalo yang telah menginisiasi acara ini sehingga masyarakat sekitar bisa menikmati pasar murah.
“Khusus produk gula dalam pasar murah ini kita jual dengan harga Rp 10 Ribu Perkilogram,”ujar Rusli. Rusli memberikan apresisasi yang tinggi kepada para distributor bahan pokok yang telah berpartisipasi dalam menggelar pasar murah berlokasi di halaman kantor Kejati Gorontalo.
“Saya berterima kasih kepada pihak Pabrik Gula Gorontalo yang sudah turut membantu Pemprov Gorontalo dalam menstabilkan harga gula di pasaran. Apalagi sejak menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri nanti, kebutuhan gula di tengah masyarakat cukup banyak, “kata Rusli Habibie. Diakui Rusli, peran PGG sangat dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan pokok terutama gula Pasir yang dipasok hingga keluar daerah Gorontalo.
Lebih lanjut Rusli juga sempat memperingatkan kepada para distributor maupun pedagang untuk tetap menjual gula sesuai dengan harga Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 13.500.
Jika ada yang menjual lebih dari HET, maka tentu pihaknya tegas Rusli akan berikan sanksi. “Selama ini kita patroli, jika terdapat kenaikan harga yang signifikan langsung kita intervensi.
Alhamdulilah berkat kerjasama pihak Pabrik Gula Gorontalo dalam melakukan operasi pasar juga berdampak besar dalam menstabilkan harga gula di pasaran,” tandas Rusli
Terpisah Kajati Gorontalo Haruna mengungkapkan, pelaksanaan pasar murah ini merupakan program kerja dari Dharma Adhyaksa Karini Kejati Gorontalo. Pihaknya kata Haruna menggandeng para Distrubutor untuk menjual bahan pokok dengan harga subsidi, dalam rangka Ramadan hingga menjelang lebaran yang tentunya kebutuhan pokok sangat diperlukan masyarakat.
Haruna mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Rusli Habibie yang telah membantu Kejati untuk bisa melayani masyarakat sehingga pihaknya bisa siapkan sebanyak seribu orang untuk bisa belanja di pasar murah Kejati Gorontalo. Kegiatan pasar murah seperti ini jelas Kajati rutin dilakukan setiap tahun karena merupakan program kerja dari Ikatan Dharma Adhyaksa Karini.
“Jadi harga bahan pokok yang terjual disini semuannya dibawah harga pasar, seperti gula yang tadinya Rp 15-16 Ribu , saat ini dengan kehadiran Pabrik Gula Gorontalo hanya dijual Rp 10 Ribu perkilogram. Ini demi untuk membantu masyarakat.
Selaku pimpinan Kejati dan atas nama IAD kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para Distributor dan toko-toko yang buka Lapak disini yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dengan harga dibawah harga pasar, “tutup orang nomor satu di lingkungan Adhyaksa Gorontalo ini.
Sementara itu Kadiskoperindag Risjon Sunge mengatakan, bahwa pasar murah dilaksanakan untuk menstabilkan harga pasar terutama untuk bahan pokok seperti gula pasir dan minyak goreng. Ketika disinggung soal melonjaknya harga gula di pasaran hingga Rp 16 ribu per kilogram.
Pihaknya kata Risjon menggandeng PT PG Gorontalo untuk menstabilkan harga gula tersebut sesuai HET Rp 13.500. “Jadi para pedagang yang mengalami kekosongan gula kami isi dengan gula dari PT PG Gorontalo dengan harga dibawah pasaran.
Sehingga pedagang bisa jual dengan harga normal sesuai HET hingga bjsa dijagkau masyarakat. Jadi tujuan kami tak lain untuk stabilkan harga pasar saja, “ungkap Risjon.
Pantauan Gorontalo Post, sejak dibuka pukul 08.30 wita, stand PGG sudah diserbu warga. Pasalnya, gula pasir yang dijual sangat murah yakni hanya Rp 10 Ribu/Kg. Berbeda dengan harga jual gula pasir di pasaran yang saat ini selisihnya mencapai Rp 5 Ribu hingga Rp 6 Ribu/Kg.
Hanya dalam tempo 2,5 jam, penjualan gula ludes sebanyak 1 ton. Setiap orang dibatasi membeli sebanyak 2 Kg. Manager Administrasi PGG Ir Amir Tahir kepada Gorontalo Post mengatakan, selain menggelar pasar murah di lingkungan kantor Kejati Gorontaloi, pihaknya juga sebelumnya telah menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Gorut sejak pekan lalu.
“Ya, operasi pasar ini kami terus lakukan guna menstabilkan harga gula pasaran. Untuk harga gula normal di pasar seharusnya Rp 13.500. Jika sudah melebihi dari harga itu maka itu sudah melanggar ketentuan harga pasar.
Sehingga mau tidak tidak mau kami akan terus melakukan operasi pasar jika harga belum normal hingga Ramadan nanti, “tandas Amir. (roy)











Discussion about this post