Gorontalopost.id – Kabar baik baik untuk lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Pasalnya, kelima Narapidana (Napi) pidana umum ini mendapat remisi dari Kemenkumham RI atas pertimbangan menderita sakit yang berkepanjangan. Remisi itu ternyata untuk meringati Hari Kesehatan Se-Dunia yang jatuh pada Kamis (7/4/22).
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, adapun kelima Napi yang mendapat remisi tersebut yakni AD (remisi 3 bulan), AN (remisi 5 bulan), HT (remisi 5 bulan), IA (remisi 3 bulan) dan RU (remisi 6 bulan).
Diketahui, kelima WBP merupakan narapidana yang menderita sakit berkepanjangan dengan kategori penyakit yang diderita sulit untuk disembuhkan dan selalu mendapat perawatan ahli atau dokter sepanjang hidupnya yang dilengkapi dengan surat keterangan dari dokter. SK Remisi dari Kemenkumham RI tersebut diserahkan oleh pihak Lapas Kelas IIA Gorontalo Rabu (13/04).
Surat Keputusan (SK) Kemenkumham RI. Nomor PAS-514.PK.05.04 tahun 2022 tentang pemberian Remisi sakit berkepanjangan diberikan oleh Kepala Lapas (Kalapas) Indra S. Mokoagow yang diwakili Kasi Binadik Kasdin Lato. Apresiasi yang tinggi diberikan Kalapas Indra kepada jajarannya atas terobosan dan terlaksananya pemberian remisi sakit berkepanjangan.
Apalagi ini kali pertama WBP Lapas Kelas IIA Gorontalo mendapatkan remisi sakit berkepanjangan. “Semoga ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperjuangkan hak-hak warga binaan,” harap Kalapas.
Selanjutnya Kasdin menguraikan, pemberian pengurangan masa pidana atau remisi ini diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagaimana diatur dalam Kepres nomor 174 tahun 1999 tentang remisi, kemudian Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 3 Tahun 2018 pasal 29 ayat 1 dan pasal 34C Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 yang berbunyi remisi atas dasar kepentingan kemanusiaan yang diberikan kepada narapidana yang dipidana dengan masa pidana paling lama 1 tahun. Selain itu Napi berusia di atas 70 tahun atau menderita sakit berkepanjangan.
Kasdin berpesan khusus kepada 5 warga binaan untuk tetap sabar dalam menjalani sisa masa hukuman dengan tetap menjaga kesehatan.
“Mari syukuri apa yang telah diberikan Allah SWT. Melalui kebijakan Pemerintah, salah satu bentuk syukurnya adalah dengan menjaga kesehatan, remisi sakit bukan berarti anda meratapi dan harus sakit-sakitan terus”,tandas Kasdin. (roy)












Discussion about this post