Jembatan Bongo Satu Ambrol

Gorontalopost.id – Keberadaan perusahaan besar di Kabupaten Boalemo lama kelamaan malah mulai menyusahkan masyarakat di daerah itu.

Hal buntut dari rusaknya sejumlah fasilitas infrastruktur seperti jalan dan jembatan akibat tidak mampu menahan beban berat puluhan truk milik perusahaan bermuatan over kapasitas di daerah tersebut.

Sepertihalnya kondisi Jembatan yang ada di Desa Harapan Bongo I Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo yang telah ambrol pada Senin, (4/4/2022) sekitaran pukul 10.00 Wita.

Ambrolnya jembatan itu diduga adanya lalulintas kendaraan jenis truck milik perusahaan PT. PG. Gorontalo dan Perusahaan Sawit Agro Arta Surya.

Kondisi ini praktis menuai keluhan dan sorotan warga. Pasalnya, Jembatan tersebut merupakan penghubung antara satu Kecamtan ke Kecamatan lain maupun antar Desa dan Desa lainnya yang ada di Boalemo.

Pantauan awak koran ini di lokasi kejadian, jembatan tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi, karena bagian kedua ujung lantai jembatan telah ambrol.

Warga setempat terpaksa menutup akses jembatan itu dengan kayu dan ranting-ranting pohon. Hal itu dilakukan untuk menghindari kecelakaan bagi para pengendara kendaraan yang melintasi kawasan itu.

Halid Arifin, Ketua Barisan Muda Wonosari menyampaikan, bahwa dia sendiri pernah menyaksikan mobil truk lalu lalang, dengan kapasitas yang tidak normal. Hal ini diakui Halid yang menjadi salah satu penyebab jembatan ini ambrol.

“Untuk itu, kami akan memberi somasi terhadap perusahaan PT. PG Gorontalo dan Perusahaan Sawit Agro Arta Surya.

Selama ini, jalan dan jembatan yang semula baik-baik saja, kini telah rusak oleh truk-truk besar kepunyaan dua perusahaan besar tersebut,”ungkap Halid. Bahkan diakui Halid, perusahaan tidak pernah ambil bagian dalam perbaikan-perbaikan seperti ini.

“Kami masyarakat Wonosari akan memberi somasi pada perusahaan-perusahaan ini. Toh, jika masih bebal juga, maka saya dan masyarakat akan melakukan tindakan pemblokiran dan razia truk yang melebihi kapasitas muatan. Dan kami tidak akan memberikan akses dan ruang jalan bagi mereka,” tandasnya. Senada dikatakan

Fian hamzah, Founder RAM Connection, ambruknya jembatan ini, tentu ada sebab akibatnya. “Kalau kita lihat selama ini, begitu banyak mobil truk operasional perusahaan sawit dan pabrik gula yang telah melebihi kapasitas muatan, sehingga perlahan-lahan jembatan tersebut lama kelamaan rusak. Belum lagi ditambah dengan kondisi cuaca hujan deras yang terus mengguyur sehingga lebih memperparah kerusakan jembatan itu.

Humas PT PG Gorontalo Syafriend Katili ketika dikonfrmasi mengungkapkan, Jalan tersebut adalah jalan umum dan yang melintas di jembatan itu bukan hanya mobil PT PG tetapi semua mobil bahkan ada mobil dari perusahaan lain dengan kapasitas yang lebih besar melewati jembatan tersebu.

Untuk partisipasi PT PG terhadap perbaikan jembatan tersebut diakui Syafriend sejak tiga tahun lalu yang dilaksanakan oleh pemerintah desa.

“Untuk mengantisipasi jembatan yang roboh sekarang, telah dilakasanakan pertemuan antara Dinas PU Propinsi, Humas PT PG, Humas PT AAS, Aleg Boalemo terjadi kesepakatan untuk pemasangan jembatan Belly darurat dan semua pihak termasuk PG berpartisipasi,”tutup Syafrien singkat.

Teripisah Humas, PT. Agro Artha Surya Amir Gani menatakan, pihaknya sangat merespon adanya inisiatif intsansi terkait dari dinas PU Provinsi, PU Kabupaten dan Anggota DPRD Boalemo serta tokoh-tokoh maupun pemerintah Kecamatan dan Desa yang membawa aspirasi untuk perbaikan akses Jembatan.

“Kami siap untuk membantu pekerjaan perbaikan jembatan tersebut,”ungkapnya
.
Kepala Bidang Marga PU Boalemo Taufik, mengaku bahwa pihaknya telah menyurat ke balai jalan untuk peminjaman material bongkaran Jembatan Bayle (Jembatan Sementara) yang ada di Desa Holawo untuk di manfaatkan sementara.

Selain itu, jembatan tersebut masih masuk wilayah Provinsi. Adapun PUPR Kabupaten Boalemo telah melakukan koordinasi dengan Provinsi, dalam pendanaan sebagian untuk biaya pasang jembatan darurat, dan itu Provinsi yang akan ambil alih sekaligus mobolisasi material Jembatan.

“Dalam waktu dekat pada pergeseran anggaran akan memasukan perencanaan DED Jembatan dengan lebar lima meter dan panjang sekitar enam belas meter tersebut,”tandasnya. (roy/tr-75)

Comment