Gorontalopost.id – Distribusi BBM jenis solar oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Marisa, yang dianggap tidak merata bahkan menimbulkan kelangkaan dan pengeluhan dari para supir truk, membuat DPRD melalui Komisi II langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama para pihak, Senin (4/4) kemarin.
Dalam forum yang dipimpin Ketua Komisi II, Rizal Thaib Pasuma, DPRD dengan tegas memperingatkan pihak SPBU Marisa, untuk memperbaiki pelayanan.
Bahkan dalam forum tersebut Wakil Ketua I DPRD, Idris Kadji, menyampaikan pihaknya tidak segan-segan meminta pemerintah untuk menutup SPBU tersebut.
Diakui Ketua DPC PKB Pohuwato itu, sejauh ini DPRD mendapati banyak laporan dari masyarakat bahwa ada oknum-oknum tertentu yang diutamakan oleh pihak SPBU Marisa untuk mengisi BBM.
“Ada yang mengeluh ke kami, bahwa pelayanan di pertamina marisa itu sudah tidak maksimal lagi. Ada oknum-oknum tertentu yang dilayani, sedangkan kepentingan kendaraan umum dan para petani sudah tidak terlayani lagi. Ada unsur-unsur permainan didalam pertamina Marisa,” ungkap Idris Kadji.
Ditegaskannya pula, jika selama seminggu kedepan pelayanan di SPBU Marisa tetap buruk. Dan jika masih ada lagi masyarakat yang mengeluh, maka DPRD Pohuwato akan mengambil tindakan tegas.
“Jangan ada surat-surat palsu yang timbul disana. Kami berikan target satu minggu untuk memperbaiki keadaan yang ada disana.
Kalau ini tidak dirubah, kita akan rekomendasikan ke pertamina induk untuk menutup sementara pertamina ini,” tegasnya. (ryn)












Discussion about this post