Gorontalopost.id – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi nampaknya mulai dirasakan masyarakat, khususnya para pengendara kenderaan bermotor. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, melalui Komisi II, menggelar rapat dengar pendapat, Senin (4/4) kemarin, untuk menindaklanjuti keluhan dari para supir truk yang merasakan sakitnya mendapat solar subsidi di beberapa SPBU di Kabupaten Pohuwato.
Dalam forum yang dipimpin Ketua Komisi II, Rizal Pasuma dan dihadiri Wakil Ketua II, Nirwan Due, Dinas Pertanian dan Perikanan, masing-masing Anggota menyoroti beberapa persoalan yang menyebabkan BBM jenis solar subsidi sukar didapatkan para pengendara, dantaranya adalah penggunaan tangki modifikasi, pembelian solar menggunakan galon hingga modifikasi tanki kendaraan yang masih dilayani pihak SPBU.
“Untuk itu, kami minta pihak SPBU untuk tidak melayani kenderaan yang menggunakan tangki modifikasi,” ujar Pimpinan Rapat, Rizal Pasuma.
Lain halnya dengan Wakil Ketua II Nirwan Due. Politisi Gerindra itu meminta agar rekomendasi yang diberikan dinas untuk para nelayan dan petani tidak hanya berlaku pada satu SPBU.
Olehnya, dirinya mengusulkan kepada dinas pertanian untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi rekomendasi dan kartu kontrol yang diberikan kepada petani dan nelayan.
“Harusnya rekomendasi yang diberikan tersebut bisa diberlakukan kepada semua SPBU. Tidak hanya di satu SPBU saja.
Artinya, misal ada masyarakat Duhiadaa kemudian dia mendapatkan rekomendasi hanya di SPBU Marisa, nah bagaimana jika dia ingin membeli BBM di Randangan yang menurutnya lebih mudah. Jadi ada baiknya juga perlu dipikirkan soal rekomendasi dan kartu kontrol ini,” pungkasnya. (ryn)












Discussion about this post