Marten-Ryan Ukir Sejarah Dibidang Infrastruktur

Gorontalopost.id – WALI Kota Gorontalo, Marten Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono bisa dikatakan sukses mengukir sejarah bidang infrastruktur bagi Kota Gorontalo. Betapa tidak, tahun ini, sebanyak empat mega proyek tengah dikerjakan di Kota Gorontalo dan ditargetkan tuntas secara bersamaan. Yaitu revitalisasi Jalan Nani Wartabone, revitalisasi kawasan pusat perdagangan, revitalisasi pasar sentral dan pembangunan pusat kuliner Kalimadu.

Memang, salah satu dari empat proyek yakni revitalisasi pasar sentral alokasi anggarannya bukan dari Pemerintah Kota Gorontalo, tapi dari APBN. Namun, proses pelaksanaan proyek tersebut, tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Kota Gorontalo, dimana Marten sukses memperjuangkan agar proyek tersebut kembali dilakukan tender ulang, setelah pelaksana sebelumnya dinilai tidak mampu menyelesaikan proyek yang berbandrol kurang lebih Rp 51 Miliar.

“Alhamdulillah, proyek ini bisa ditender lagi. Ini artinya perjuangan kami bersama instansi terkait lainnya dalam meyakinkan pemerintah pusat tidak sia-sia. Saya harap pelaksana yang melanjutkan pekerjaan dapat bersungguh-sungguh, agar bisa tuntas sesuai dikontrak yang telah disepakati,” kata Marten saat melakukan peninjauan pengerjaan revitalisasi pasar sentral baru-baru ini.

Sementara, tiga mega proyek lainnya, pembiayaannya didanai oleh PEN yang sukses didatangkan Pemerintah Kota Gorontalo dari PT. SMI sebesar Rp 294 Miliar. PEN sendiri adalah program dari pemerintah pusat dalam rangka memulihkan perekonomian yang runtuh akibat pandemi Covid-19.

Tiga proyek ini sendiri sementara proses pengerjaan dan terus dipelototin oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Gorontalo.

“Semua dalam tahap proses pekerjaan oleh pelaksana. Dan kami terus melakukan pemantauan perkembangannya dilapangan setiap waktu. Sebab, sesuai instruksi dari pak wali harus sesuai dengan kontrak yang ada, yakni tuntas pada akhir tahun ini,” ujar Kepala Dinas PUPR, Rifadli Bahsuan, ketika diwawancarai Kamis (17/3).

Ia mengatakan, tiga proyek infratsruktur dapat merubah wajah Kota Gorontalo. Sebab, kata Rifadli, lokasinya berada dietalase Kota Gorontalo dan mencakup wilayah yang luas. Seperti revitalisasi kawasan pusat perdagangan, lanjut Rifadli, pekerjaannya mencakup keseluruhan wilayah kompleks pertokoan.

Ditambahkan Rifadli, seluruh wilayah kompleks pertokoan akan ditata dengan berbagai macam nuansa, yakni nuansa modern di ruas Jalan Jenderal S. Parman sejauh 500 Meter, nuansa klasik pada Jalan Jenderal Sutoyo sejauh 512 Meter, nuansa Arabic pada Jalan Letjen Suprapto dan terakhir nuansa China di Jalan M. T. Haryono sejauh 300 Meter.

“Kenapa ada nuansa China dan Arabic ? Karena kita ketahui bersama disitu dulu ditempati oleh bangsa Arab dan China. Kemudian di Jalan MT Haryono tepatnya dikompleks Sri Ratu akan dibuat Gapura bernuansa china. Kemudian di Jalan Letjen Suprapto atau kompleks toko Sama Jaya dan toko Bin Jusuf gapuranya bernuansa Arabic,” beber Rifadli.

Ada juga, kata Rifadli, pekerjaan drainase yang menggunakan sistem u-Ditch, furniture jalan, yaitu softscape dan hardscape. “Nanti disejumlah titik akan ada taman yang dilengkapi dengan pepohonan hidup, lampu, bak tanaman, meja beton, dan tempat cuci tangan. Ini untuk lebih mempercantik wilayah pertokoan nanti,” tambah Rifadli.

Selanjutnya, kata Rifadli, revitalisasi jalan Nani Wartabone, panjangnya kurang lebih 1.150 Meter dengan lebar 10 Meter. “Sama seperti dengan di kawasan pusat perdagangan, dipekerjaan ini ada dibuat juga pedestrian 2,5 Meter dibagian kiri dan kanan jalan,” sambung mantan figur akademisi itu.

Kemudian kuliner Kalimadu. Proyek ini berbeda dengan pekerjaan Jalan Nani Wartabone dan kawasan pusat perdagangan, dimana pekerjaannya bukan direvitalisasi, malainkan akan dibangun sebuah pusat kuliner baru di Kota Gorontalo.

Menurut Zainudin Monoarfa selaku Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Gorontalo, pembangunan pusat kuliner yang terletak diantara Jalan Kalimantan dan Madura (Kalimadu) itu akan dilengkapi dengan beberapa pedistrian, taman, dan booth bagi para pelaku UMKM.

“Sampai dengan sekarang, progresnya sudah 55 persen. Progresnya akan meningkat apabila kursi taman, lampu dan lain sebagainya yang tengah dalam proses pengiriman sudah terpasang,” kata lelaki yang akrab disapa Ato itu.

Ato mengatakan, sesuai dengan kontrak, pekerjaan pembangunan pusat kuliner Kalimadu harus tuntas pada April mendatang.(*)

Comment