Gorontalopost.id – Pemerintah Kota Gorontalo melaui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Gorontalo terus melaksanakan programnya yakni memberantas kawasan kumuh. Terbukti, hingga tahun 2021 kawasan kumuh di Kota Gorontalo berkurang 93,53 Hektar.
“Total luas kawasan kumuh di Kota Gorontalo 206,77 Hektar. Yang sudah dituntaskan 95,53 Hektar. Berarti sisa 111,24 Hektar yang akan kita tuntaskan,” ujar Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, ketika memberikan sambutan pada peresmian kegiatan Bantuan Pemerintah kepada Masyarakat (BPM) reguler, baru-baru ini.
Sisanya kawasan kumuh tersebut, lanjut Ryan, ditargetkan akan ditangani dua tahun ke depan. “Insya Allah pada tahun 2024 mendatang tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Gorontalo. Ini target kami yang akan diwujudkan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Gorontalo,” tegas Ryan.
Menurut Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, penuntasan kawasan kumuh di Kota Gorontalo berkat adanya adanya program KOTAKU melalui dua bidang kegiatan yaitu BPM reguler dan Cash For Work (CFW).
“Program KOTAKU melalui kegiatan CFW dan BPM reguler telah memberikan kontribusi dalam hal pengurangan kawasan kumuh di Kota Gorontalo,” tandas Ryan pada peresmian BPM reguler di Kelurahan Bugis, Selasa (8/3).
Ia mengatakan, kegiatan CFW di Kota Gorontalo sendiri dialokasikan di 10 kelurahan, yaitu Kelurahan Limba U 1, Botu, Tenilo, Buliide, Tomulabutao, Heledulaa Utara, Padebuolo, Dembe Jaya, Tanjung Kramat, dan Dembe 2.
“Sedangkan program BPM reguler dialokasikan untuk lima kelurahan, yaitu Kelurahan Leato Selatan, Kelurahan Leato Utara, Kelurahan Bugis yang akan kita resmikan hari ini, Kelurahan Pohe dan Kelurahan Piloloda’a,” sambung Ryan.(rwf)












Discussion about this post