Gorontalopost.id – Setelah ditetapkan sebagai pusat Industri di Provinsi Gorontalo. Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus bersemangat mengembangkan pusat-pusat industri daerah.
Bukan hanya melirik para investor baru, tapi juga menaruh perhatian pada industri yang sudah berkembang selama ini. Industri gula, kelapa hingga pakan ternak contohnya. Bahkan Pemkab siap mendorong program swasembada gula pasir di Kabupaten Gorontalo.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan dalam upaya pemenuhan produksi dalam negeri utamanya gula pasir, pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah dalam pencapaian swasembada gula, dan hal itu akan menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Gorontalo ke depan.
Hal ini dilakukan karena selama ini Produksi gula dianggap sangat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah yang dapat menekan inflasi.
“Karena itu kami Pemerintah Kabupaten Gorontalo menemui Direktur PT. P.G Gorontalo, terkait dengan pembahasan persoalan- persoalan yang selama ini dialami oleh PT. P.G Gorontalo terhadap pengembangan tanaman tebu di Kabupaten Gorontalo,” ujar Nelson usai melakukan kunjungan di PT PG Gorontalo di Surabaya, Selasa (8/3/2022) kemarin.
Lanjut Nelson, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu, salah satunya terkait pengembangan tanaman tebu di Kabupaten Gorontalo.
“Apa yang kita bahas hari ini, akan kita tindak lanjuti di Gorontalo. Intinya pemerintah memberikan dukungan agar pabrik ini bisa berkembang lebih baik lagi, sehingga harapan kita swasembada gula pasir itu bisa dimulai dari Kabupaten Gorontalo, dan Gorontalo secara umum,” tuturnya.
Tak hanya soal gula. Dalam lawatannya ke Surabaya. Nelson juga menyempatkan bertemu dengan direktur dan jajaran PT. Charoen Pokphan Indonesia Jawa Timur, serta PT Tri Jaya Tangguh.
“Agenda audiensi dengan Direktur PT. Charoen Pokphan Indonesia Jawa Timur terkait dengan prospek pengembangan usaha di Kabupaten Gorontalo,”kata Nelson.
Selanjutnya jelas mantan Rektor UNG itu, komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Yang mana untuk komoditi kelapa kondisi saat ini permintaan kelapa meningkat karena ada persaingan pasar dunia sehingga ekspor meningkat namun persoalannya industri dalam negeri menjadi kekurangan bahan baku.
“Hal ini yang kami diskusikan dengan Direktur PT. Tri Jaya Tangguh pusat selaku Pengelola Industri Kelapa di Kabupaten Gorontalo.
Kita mendiskusikan berbagai persoalan kelapa di Kabupaten Gorontalo,” ujar Nelson. “Intinya, dengan ketiga perusahaan itu kita membahas pengembangan pengelolaannya di Kabupaten Gorontalo.
Karena hal ini juga demi peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Gorontalo yang tak lain juga di semua perusahaan itu banyak orang lokal bekerja,” tandasnya. (Nat).












Discussion about this post