GORONTALO-GP- Jelang ramadan 1443 hijriah, harga daging sapi di Gorontalo tetap bertahan pada angka Rp 120 ribu per kg. Harga ini tidak mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kendati begitu, sebagian pedagang mengaku rugi, sebab harga ternak sapi setiap saat selalu mengalami kenaikan.
“Harga sapi per ekor itu Rp 10 juta, kalau kita jual dengan Rp 120 per kg, hanya sampai Rp 7 jutaan. Tidak balik modal,”kata Opin Mahmud, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Sabtu, Andalas, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Ahad (27/2).
Menurutnya, para peternak juga terpaksa menaikan harga sapi, sebab harga pakan setiap saat meningkat. Bayangkan, setiap hari sapi diberi makan tiga kali, sekali makan butuh pakan seikat hijauan (rumput gajah,red) atau pohon jagung dengan harga Rp 5 ribu seikat.
Ongkos pelihara sapi yang mahal itu, kata Opin, jelas berpengaruh pada penjualan daging sapi. Menurutnya, para pedagang tetap bertahan pada harga lama Rp 120 ribu per kg, lantaran khawatir pelanggan kabur. “Kalau kita kasih harga Rp 130 per kg itu mereka juga tidak mau beli, kalau sudah langganan ya kita kasih harga tetap Rp 120 ribu,”ungkapnya.
Ia berharap pelanggan juga memahami kondisi mereka sebagai pedagang, sebab kedepanya, mereka pasti tetap menaikan harga daging sapi. “Kalau tidak kami rugi, akan terus rugi,”paparnya. (Mag-4/mag-6)












Discussion about this post