Gorontalopost.id – Kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini di wilayah Gorontalo membuat Kementrian Perdagangan yang didampingi langsung oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perindustrian Provinsi Gorontalo harus turun tangan meninjau beberapa distributor minyak goreng di Gorontalo.
Pantauan Gorontalo Post, peninjauan dilakukan selama 2 hari Jumat dan Sabtu (18-19 Februari 2022) yang mendatangi 5 distributor minyak terbesar di Gorontalo yakni, PT. Cipta Langgeng, PT. Marketindo, PT Manggala, UD Sehat Indah dan PT. Awet Cabang Gorontalo.
Dalam penelusuran lebih lanjut, semua distributor rata-rata mengeluhkan kelangkaan minyak ketika didatangkan dari setiap suplier besar Minyak Goreng di luar wilayah Gorontalo, bahkan yang terjadi di PT. Marketindo sebagai supportir utama minyak Bimoli di Kota Gorontalo, terpaksa harus menarik semua produknya yang telah berada dibeberapa toko-toko di Kota Gorontalo.
Berbeda lagi dengan PT. Awet, sampai saat ini masih menunggu pengiriman 3 kontainer stok minyak dari berbagai merek dagang sebelum diperjualbelikan.
Dari beberapa distributor hanyalah PT Cipta Langgeng dan PT. Manggala yang masih memiliki cukup stok minyak premium dengan berbagai macam merek dagang, khusus PT. Manggala yang tersedia, Sania dengan semua ukuran 1.723, Sovia 569 dan Fortune 48 Bungkus.
Senada dengan itu berhasil diwawancara oleh Wartawan Koran Gorontalo Post, Sri Nastiti selaku Sekretaris Badan pengkajian dan pengembangan Kementrian Perdagangan Indonesia menuturkan, setelah turun dibeberapa pasar dan distributor di Gorontalo, yang harus diluruskan kepada masyarakat Gorontalo bahwa stok minyak ada dan tidak langka.
Hanya saja terjadi kepanikan dan ketakutan tersendiri dibenak masyarakat Gorontalo, sehingga membeli dengan jumlah yang sangat banyak, olehnya terjadi kelangkaan dibeberapa pengecer di Kota Gorontalo.
“Masih banyak stok minyak terdapat dibeberapa distributor di Kota Gorontalo. Bahkan saat ini ada yang dalam proses pengiriman, olehnya saya berharap tidak terjadi kepanikan dari seluruh masyarakat Gorontalo terkait minyak goreng, karena semua tersedia, contohnya ketika saya berkunjung di Pasar Sentral Gorontalo, untuk minyak curah tersedia, hanya saja harganya cukup tinggi Rp 18 ribu,” tandasnya.
Sementara itu merespon hal itu, Espin Tuli Ketua Komisi 2 DPRD Pemprov Gorontalo ikut menyampaikan, diyakini jika kondisi ini masih tetap bertahan, kejadian ini tidak berlangsung lama, karena semua distributor hanya tinggal menunggu pengiriman saja, terlebih Indonesia akan menghadapi bulan Ramadhon.
“Stok telah dalam pengiriman, bahkan pemerintah akan membuat pasar murah dalam waktu dekat ini, olehnya masyarakat tinggal perlu bersabar saja,” tuturnya. (tr-72/ adv)
Comment