Gorontalopost.id – Hidup dalam perantauan memang harus memiliki jiwa pantang menyerah. Hal itu diperlihatkan oleh seorang kakek tua Agus Dariman (51) warga asal Provinsi Jawa Timur, yang saat ini bermukim di Kelurahan Biawao, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
RAHMAN HALID – KOTA GORONTALO
Lelaki tua itu setiap harinya mengayuhkan gerobak sepeda yang didalamnya terdapat dagangan berupa buah-buahan segar. Diantaranya yakni, pepaya, mangga, apel, ketimun, wortel dan lain sebagainya. Aktifitas ini digelutinya setiap hari dengan mengelilingi wilayah Kota Gorontalo. Bahkan sesekali menuju ke kabupaten tetangga, untuk menjajakan buah-buahnnya kepada masyarakat.
Dalam sehari, Dariman bisa mendapatkan keuntungan yang bervariasi. Mulai dari Rp 40 ribu, hingga mencapai Rp 70 ribu, tergantung dari masyarakat yang membeli buahnya.
Buahnya tersebut diperjualbelikan dengan harga Rp 10 ribu, sesuai dengan porsi yang telah disediakan. Keuntungan yang didapatkan olehnya itu, nantinya akan diperuntukan untuk kebutuhan sehari-harinya serta sang istri tercinta yang ikut dibawa ke Gorontalo.
Dikatakan Dariman, selama di Gorontalo, dia menjual buah-buahan segar. Sedangkan istrinya yakni Sutiah (48), bekerja sehari-hari sebagai penjual jamu keliling. Sang istri tercinta menjual jamunya dengan mengelilingi wilayah Kota Gorontalo.
“Alhamdulillah saya tidak sendiri. Istri saya selalu menemani saya dengan sabar, sehingga berapapun hasil yang kami dapatkan selalu disyukuri untuk membeli keperluan dapur sehari-hari,”terangnya.
Ditambahkan pula, kendala yang ditemukan Dariman bukan dari masyarakat yang memalak atau mengancam dagangannya, hanya lebih kepada cuaca.
“Gorontalo adalah Kota ramah dan damai, sehingga saya selalu aman ketika berkeliling berjualan diseputaran Kota Gorontalo. Kendala saya mungkin lebih kepada cuaca, karena kalau dimusim penghujan, pembeli sangat jarang membeli karena faktor dingin,” ungkapnya. (*)











Discussion about this post