Gorontalopost.id – Wajah pusat Kota Gorontalo akan berubah. Akan dipercantik oleh Pemerintah Kota Gorontalo melalui proyek revitaliasi kawasan pusat perdagangan atau yang lebih dikenal dengan komplek pertokoan. Proyek itu akan dibiayai dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp 30 Miliar, yang diperoleh dari PT. SMI selaku perusahaan yang ditunjuk Kemenkeu sebagai pengelola.
“Pekerjaan ini memakai dana PEN kurang lebih Rp 30 Miliar,” ucap Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, ketika diwawancarai sejumlah wartawan, baru-baru ini.
Dari data yang berhasil dihimpun Gorontalo Post di Dinas PUPR Kota Gorontalo, dalam proyek ini, terdapat dua item pekerjaan yaitu pekerjaan sipil berdasarkan analisa bina marga dan arsitektur berdasarkan analisa cipta karya. Pekerjaan sipil terdiri dari drainase, tanah, pekerjaan lapis pondasi, pengaspalan jalan, pekerjaan struktur dan pekerjaan harian.
Dari beberapa pekerjaan sipil tadi, yang menarik adalah drainase, dimana saluran dilokasi tersebut akan menggunakan sistem U-Ditch.
“Bahannya dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U, bisa diberi tutup, memudahkan kita untuk mengecek arus aliran air, membersihkan saluran, atau memperbaiki bagian yang rusak. U-Ditch membuat saluran air dipinggiran jalan terlihat rapi dan bebas dari sampah-sampah. Sehingga, bisa meminimalisir banjir yang kerap melanda wilayah tersebut ketika musim air Sungai Bulango meluap disaat musim penghujan,” jelas Marten panjang lebar.
Selain saluran, pekerjaan yang menarik lainnya adalah pedistrian yang akan ditata dengan berbagai macam nuansa, yakni nuansa modern di ruas Jalan Jenderal S. Parman sejauh 500 Meter, nuansa klasik pada Jalan Jenderal Sutoyo sejauh 512 Meter, nuansa Arabic pada Jalan Letjen Suprapto dan terakhir nuansa China di Jalan M. T. Haryono sejauh 300 Meter.
“Kenapa ada nuansa China dan Arabic ? Karena kita ketahui bersama disitu dulu ditempati oleh bangsa Arab dan China,” tandas Marten.
Sedangkan, lanjut Marten, untuk pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan shelter dua unit, pedistrian, dan pekerjaan pemeliharaan gapura yang ada di Jalan Jenderal Suprapto dan M. T. Haryono.
“Nanti di Jalan MT Haryono tepatnya dikompleks Sri Ratu akan dibuat Gapura bernuansa china. Kemudian di Jalan Letjen Suprapto atau kompleks toko Sama Jaya dan toko Bin Jusuf gapuranya bernuansa Arabic,” beber Marten.
Ada juga, kata Marten, pekerjaan furniture jalan, yaitu softscape dan hardscape. “Nanti disejumlah titik akan ada taman yang dilengkapi dengan pepohonan hidup, lampu, bak tanaman, meja beton, dan tempat cuci tangan. Ini untuk lebih mempercantik wilayah pertokoan nanti,” kata Marten.
Pekerjaan ini sendiri mulai dilakukan pasca dilaksanakannya grounbreaking, Sabtu (29/1) pekan kemarin. Sebelum groundbreaking pemerintah setempat terlebih dahulu merelokasi para pedagang yang berjualan dikompleks pertokoan ke pasar sentral. Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan.
Rencananya, kata Marten, pekerjaan akan dituntaskan sebelum akhir tahun atau sesuai dengan kontrak yang disepakati pihaknya dengan pelaksana.(rwf)












Discussion about this post