Gorontalopost.id – Sejak lama beberap wilayah di Gorontalo, sudah sangat terkenal dengan penghasil durian. Rasanya khas, dan memiliki daya tarik. Hanya saja budidaya durian masih dilakukan tradisional, padahal durian sangat potensial untuk dikembangkan. Gubernur Rusli Habibie menangkap peluang besar itu. Ia menggerakkan anak-anak muda untuk berkebun durian.
TAK Sekadar program namun, para anak muda (baca : milenial) diajak ke Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk belajar pengembangan budidaya durian. SUlteng sudah terkenal dengan daerah penghasil durian montong, durian dengan ukuran jumbo dan rasa yang legit. 65 petani milenial Gorontalo diikutkan dalam program inik, dengan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pembudidayaan durian di Desa Ogorandu, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong. Bimtek digelar oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Tirta Rahayu, sentra pengembangan durian varietas musang king.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario menjelaskan, peserta bimtek merupakan perwakilan dari setiap wilayah penghasil durian di Gorontalo. Terdiri dari 10 orang utusan Kecamatan Tolinggula, lima dari Atinggola, lima utusan dari Randangan, lima dari Wonosari, dan lima orang dari Labanu. Kemudian tiga peserta dari Kecamatan Telaga Biru, dua dari Telaga , serta masing-masing lima orang dari Taludaa, Tapa, Suwawa Timur, dan Lombongo.
“Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bapak Gubernur dengan para petani milenial di Kecamatan Tolinggula akhir tahun lalu. Bapak Gubernur meminta kami untuk menyelenggarakan pelatihan di sentra durian di Lambunu ini yang dimiliki oleh pak Ketut Kari,” jelas Muljady pada pembukaan bimtek, Senin (24/1).
Muljady mengungkapkan, bimtek tersebut bertujuan untuk membekali para petani muda dengan pengetahuan dan keterampilan tentang cara pembudidayaan durian musang king. Peserta akan diajari secara teori dan praktek langsung teknik perbanyakan vegetatif secara okulasi, sambung pucuk, dan cangkok, termasuk teknik pengambilan entrisnya hingga cara pemeliharaan. Para peserta juga akan memperoleh bantuan bibit durian.
“Diharapkan setelah mengikuti bimtek ini, petani milenial dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk mengembalikan kejayaan durian Gorontalo,” ujar Muljady.
Bimtek pembudidayaan durian yang akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 24 hingga 25 Januari 2022, dibuka oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim. Pembukaan bimtek turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfi Nasran. (tro)












Discussion about this post