GORONTALO -GP– Kebijakan satu harga minyak goreng sejumlah Rp 14 ribu/liter yang diberlakukan pemerintah, belum serta merta langsung menurunkan harga di seluruh tempat penjualan minyak goreng di Gorontalo.
Di pasar tradisional dan minimarket lokal, harga minyak goreng masih mahal. Perubahan harga baru terjadi di ritel-ritel raksasa. Tak heran, para ibu rumah tangga banyak yang langsung
menyerbu ritel raksasa untuk membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu/liter.
Pantauan Gorontalo Post kemarin, minyak goreng di pasar tradisional dan minimarket lokal, masih di jual dengan harga lama. Penurunan harga hanya berlaku di sejumlah jaringan mini market waralaba besar, seperti Indomaret.
Di Pasar Liluwo misalnya, harga minyak goreng Bimoli kemasan 1 liter Rp 23 ribu, Sania 1 liter Rp23 ribu, Kunci Mas 900 ml Rp23 ribu, Bimoli curah 1,5 liter Rp28 ribu. “Harga ini tidak tetap, hampir setiap hari naik turun. Per galon itu naik atau turun harganya sekitar Rp10 ribu,” ungkap Erni Inggile, pedagang sembako.
Di minimarket lokal, harga minyak goreng merk Sania 1 liter Rp26 ribu, Filma 1 liter Rp23 ribu, Sabrina 1 liter Rp23 ribu, Kunci Mas 900 ml Rp22 ribu dan Sedaap 1 liter Rp24 ribu.
Pengelola Amira Mart, Lidya Masulili mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi soal turunnya harga jual minyak goreng tersebut. Bahkan, pihaknya mengaku harga jual di suplier pun belum turun. “Kemarin order ke suplier harga masih tetap sama, tidak turun. Bahkan, ada beberapa suplier malah kekosongan stok minyak goreng,” ungkapnya saat diwawancarai Gorontalo Post, kemarin sore.
Di Indomaret Jalan Kalimantan, Kota Gorontalo, harga minyak goreng sudah turun. Per kemasan 2 liter Rp28 ribu (per liter Rp14 ribu). Sebelumnya, per 2 liter Rp42.500 (per liter Rp21.500).
Hanya saja, informasi yang disampaikan karyawan Indomaret, bahwa turunnya harga minyak goreng hanya berlaku Rabu (19/1) saja. “Besok harga kembali seperti semula, hanya hari ini harga diskon,” kata Rajib Lawansir, karyawan Indomaret.
Sementara itu, Store Junior Leader (SJL) Indomaret Ahmad Abudi (23) kepada menjelaskan, pihaknya masih butuh waktu untuk melakukan penyesuaian harga.
“Untuk perubahan harga minyak goreng menjadi Rp. 14.000 terkhusus di Wilayah Provinsi Gorontalo saat ini hanya berlaku untuk minyak goreng dengan ukuran 1 liter dari berbagi macam merek, seperti Bimoli, Sania, Fortune. Namun untuk ukuran diatas dari 1 liter, sementara masih sama dengan harga yang biasa diperjual belikan karena menunggu informasi dari pihak Kantor Pusat, ” tandasnya.
Sementara itu, turunnya harga minyak goreng tersebut disambut gembira oleh ibu-ibu rumah tangga. Sejumlah ibu rumah tangga terlihat membeli 2 kemasan minyak goreng untuk kebutuhan di rumah.
“Saya sebenarnya tidak tahu harga minyak turun. Baru tahu dari karyawan Indomaret, katanya ada diskon harga minyak goreng. Tapi belinya dibatasi, hanya bisa 2 kemasan 2 liter per konsumen,” ungkap Mey, warga Liluwo.
Ia mengaku, turunnya harga minyak goreng ini tentu akan membantu masyarakat karena lebih hemat dalam berbelanja kebutuhan dapur. “Mudah mudahan harga turun ini bertahan lama, bila perlu sampai puasa,” harapnya.(dan/tr-72)











Discussion about this post